Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hati, Isi, dan Kekosongan

19 Februari 2020   10:37 Diperbarui: 19 Februari 2020   10:40 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Kemana orang-orang akan membawa baki-baki yang ada di tanganyya
Ke sumber air yang mana
Setiap hari, selalu ingin diisikannya
Oleh dunia dan air keringnya

Kemana orang-orang akan mengantar gelas-gelasnya
Ke cangkir-cangkir teh dan kopi
Yang tidak ada gulanya

Kemana orang-orang akan membawa ember-embernya
Untuk diisikan air laut yang asin
Yang tak akan ada habisnya

Keringnya
Pahitnya
Banyaknya
Tak bertepi
Di ujung puas
Nafsu manusiawi

Kapan baki-baki itu di simpan
Kapan gelas-gelas itu didiamkan
Kapan ember-ember itu tak digerakkan

Pada alir, seduh, jatuh, yang tak punya kekal itu

Kosong
Tidak diberikan ruang
Nafas semesta tersingkirkan

******
Makassar. 19 Februari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun