Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Tuan-tuan Selamat Datang di Dunia yang Penuh Kebingungan

17 Desember 2018   16:40 Diperbarui: 17 Desember 2018   16:44 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Dokumentasi Pribadi


Aku berterima kasih padamu
Atas bunyi-bunyi langkahmu datang kemari Tuan
Di batas yang terlihat oleh kedipan mata
yang di dalamnya tertumpa-tumpa tanya
Akan segala pernyataan abjad dan angka-angka
Contoh tanya abjad itu :  kenapa aku berdiri di depan Tuan-tuan?
Membacakan  rima-rima para penyair yang telah tenang diharibaan Tuhan

Aku berterima kasih padamu
Atas bunyi-bunyi langkahmu datang kemari Tuan

Nadiku berdenyut lagi ingin berterima kasih padamu
Atas bunyi-bunyi langkahmu datang kemari Tuan
Di tanah yang ladangnya penuh tumbuhan-tumbuhan aksara
Yang membuat orang ketika mengejanya---memusingkan kepala
Di bebatuan-bebatuan lukisan abstrak nyawa-nyawa yang akan terkubur
Yang diberi tirai berwarna hitam---bahannya seperti kantong kresek yang dibeli Ibu di pasar
Supaya ketika bercermin bagai penyihir tua nan jahat menanyakan kepada cerminnya
"Siapa paling Cantk di Dunia Ini?"
"Anda," jawab cerminnya
dan bagai kisah mainan yang mudah sekali tertawa layaknya manusia
Untuk digiring serta diperkenalkan di penjuru alam

Aku berterima kasih padamu
Atas bunyi-bunyi langkahmu datang kemari Tuan
Di pijakan yang kita tak pernah puas dan terlalu rajin menguak isi kepala untuk menjawab segala
Daripada menyentuh segumpal daging dalam dada. Tuan
Maka jangan putar balik kepala lalu anda mengatakan "Ini Kaki" padahal itu kepala

*****

Makassar, 17 -- Desember -- 2018

_____

*Puisi ini telah dipublikasikan di blog pribadi Sahyul Padarie : puisisahyulpadarie.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun