Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto Bicara Regulasi NSE untuk Peningkatan Daya Saing Ekonomi

26 Januari 2023   12:06 Diperbarui: 26 Januari 2023   13:15 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Salah satu bidang yang menjadi perhatian pemerintah dalam peningkatan postur ekonomi Indonesia adalah sinergitas antar lembaga terkait. Sinergitas yang pada tujuan akhirnya adalah untuk peningkatan daya saing tersebut telah dituangkan melalui Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional. Penataan Ekosistem Logistik Nasional atau National Logistics Ecosystem (NLE)  merupakan strategi dan kebijakan pemerintah dalam  meningkatkan efisiensi logistik nasional, yang tugas utamanya antara lain adanya kepastian kelancaran pergerakan arus barang ekspor dan impor, domestik, antar pulau atau antar daerah dalam satu pulau.

Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, salah satu target terpenting NSE adalah pengembangan simplifikasi proses bisnis dan layanan pemerintah serta kolaborasi antar sistem layanan kelompok swasta untuk domestik dan internasional. Hal itu telah dilakukan antara lain dalam bentuk Rencana Aksi (Renaksi)  yang mengintegrasikan layanan Pemerintah dengan platform-platform logistik yang telah beroperasi.

Saat memimpin Rapat  Koordinasi Percepatan Implementasi dan Pengembangan NLE di Jakarta, Selasa (24/1/2023) Airlangga memaparkan  bahwa  hingga Desember 2022 lalu, tercatat 90.5 persen rencana aksi dari total 42 yang disiapkan telah berhasil dilaksanakan. Bentuknya adalah dalam wujud pelayanan di 14 pelabuhan laut yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Belawan, Makassar, Pelabuhan Batam, Balikpapan, Merak, Samarinda, Kendari, Dumai, Palembang, Pontianak, dan Lampung. Keberhasilan tersebut bisa diraih berkat integrasi dan simplifikasi sistem layanan di pemerintahan dengan berkolaborasi pada berbagai tingkatan, mulai  dari antar pemerintahan (G2G), Pemerintah dengan dunia usaha (G2B) dan antar sesama pelaku usaha (B2B).

Hasilnya,  Banyak dari layanan NLE  yang berkontribusi positif untuk efisiensi  serta penurunan biaya dan waktu. Itu bisa dilihat dari salah satu jenis layanan yakni Single Submission Pabean Karantina (SSm QC) dalam proses pemeriksaan bersama (joint-inspection) antara Bea Cukai dan Karantina. Program  ini, berhasil mengefisiensi waktu hingga 22,37% dari seluruh proses serta menghemat biaya sebesar 33,48% atau mencapai Rp191,32 milyar.

Di sisi lain  adanya penyertaan penyedia  jasa logistik yang terintegrasi ke dalam NLE turut mempercepat proses yang telah ditetapkan.  Dalam pandangan  Menko Airlangga Hartarto, semua itu masih bisa lebih diringkas secara waktu,  jika  manakala penataan zonasi terminal petikemas, sinkronisasi jalur kereta api dan petikemas di pelabuhan serta menyelesaikan permasalahan lintas K/L terkait implementasi dan pengembangan NLE dapat disegerakan. Sinergi dan kolaborasi adalah kunci, karena menjaga resiliensi ekonomi dan memastikan tercapainya target pertumbuhan ekonomi membutuhkan kerja sama dan kerja keras seluruh pemangku kepentingan. Dengan demikian, kolaborasi menjadi kunci keberhasilan implementasi NLE.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun