Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Financial

Airlangga Hartarto Unjuk Keseriusan Indonesia Garap Energi Hijau

23 September 2022   11:00 Diperbarui: 23 September 2022   11:24 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Salah satu tema besar yang diusung Indonesia dalam kapasitas sebagai Presidensi G20 adalah masalah energi dan proses transisinya. Tema yang kemudian dibreakdown dalam sejumlah pertemuan pendahuluan sebelum gelaran puncak KTT G20 diselenggarakan di Bali pada November mendatang. Salah satu dari rangkaian pertemuan pendahuluan yang diharapkan akan mengeluarkan rekomendasi untuk disepakati bersama para pemimpin negara anggota G20 tersebut adalah Trade, Investment and Industrial Meeting (TII-MM) yang berlangsung pada tanggal 21-23 September lalu di Nusa Dua Bali.
Di sela-sela acara yang menjadi tugas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Bidang Sherpa Track Presidensi G20 itu,  pertemuan lain juga dilaksanakan dengan badan dunia UNIDO (United Nation on Industrial Development Organization) yang dipimpin Direktur Jendralnya Gerd Muller.

Dalam sesi tersebut, kepada Direktur UNIDO Airlangga memaparkan keseriusan Indonesia untuk proyek pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Sejumlah pertimbangan menjadi dasar pengambilan kebijakan tersebut antara lain karena ongkosnya yang sangat mura dan bisa menjadi tulang punggung dalam pelanjutan pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor industri. Apalagi potensi  energi alternatif dan renewable yang dimiliki Indonesia sangat besar. Mulai dari energi surya, air dan angin. Sehingga berbasiskan modal tersebut Indonesia terus berupaya untuk menguatkan kerjasama ivestasi serta mendorong peningkatan penggunaan EBT untuk kelak jadi pengganti sumber energi yang tadinya dari fosil.

Sejumlah proyek telah coba dimulai, mulai dari pembatasan pendirian pembangkit listrik tenaga batubara dan menggantinya dengan energi terbarukan seperti cofiring batubara dengan amonia, pembangkit panas bumi, floating solar panel serta hydropower.

Proyek tersebut juga memberi ruang kepada pihak swasta untuk turut serta. Untuk itu sejumlah instrumen alternatif juga telah dibuat, seperti blended finance yang secara skema pembiayaan dia bisa berbentuk penampungan dana filantropi atau swasta maupun dana yang berasal dari lembaga pengelola dana multinasional, termasuk di dalamnya untuk perencanaan yang melibatkan ADB atau Bank Dunia. Ujungnya ada pada rencana pemberian dukungan dan bantuan pembiayaan pada program ekonomi hijau tersebut.

Kami mengharapkan, dukungan dari UNIDO untuk Indonesia bisa terus berjalan, untuk percepatan transformasi energi hijau dan implementasi industry 4.0, serta peningkatan kapasitas industri nasional agar Indonesia bisa lebih kompetitif di pasar global," ujar Menko Airlangga.

Seperti diketahui,  UNIDO menjadi lembaga dibawah naungan PBB yang hadir dan terus mengawal diskusi  dalam Trade, Industry, and Investment Working Group (TII -- WG) G20 sejak pertemuan putaran pertama, khususnya mengenai isu di sektor industri. Kepada Airlangga Hartarto, Gerd Muller menyatakan komitmen lembaganya untuk terus mendukung Indonesia dengan berbagai program yang dicanangkan termasuk pengembangan di sektor industri dan EBT. "UNIDO akan terus berkomitmen mendukung Indonesia melalui program-program yang telah dicanangkan," kata Dirjen Gerd Mller.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun