Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto dan RAPBN 2023 untuk Transformasi Ekonomi Inklusif Indonesia

18 Agustus 2022   14:45 Diperbarui: 18 Agustus 2022   14:48 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia menjadi penanda bahwa di tengah gejolak dunia, bangsa masih mampu berdiri tegak sebagai salah satu negara yang sukses mengelola krisis serta berhasil keluar dari tekanan yang melanda. Di tengah suasana ketidakpastian tersebut, negara kita menjadi satu dari tiga negara di dunia yang mampu tetap mencetak pertumbuhan ekonomi positif dan mengesankan dan tak terbelit multi krisis yang sedang terjadi.Kesuksesan tersebut layak disebut sebagai hadiah atas hari besar nasional yang dirayakan secara meriah di hampir seluruh pelosok negeri.

Dengan kondisi yang secara umum sangat memuaskan tersebut, pemerintah menjadi lebih siap dan optimis untuk program kerja satu tahun ke depan, meski tantangan yang dihadapi juga tidak otomatis menurun. Kesiapan dan modal pertumbuhan ekonomi positif tersebut menjadi salah satu batu pijakan penting bagi pemerintah dalam penyiapan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara tahun 2023.  Pijakan yang salah satunya ditujukan  untuk menjadi wadah bagi terlaksananya transformasi ekonomi yang berlangsung secara inklusif serta berkelanjutan.

Basis rencana tersebut tak lepas dari laporan  pertumbuhan ekonomo yang hingga pertengahan tahun tumbuh impresif di angka 5,44 persen. Angka diatas 5 persen tersebut adalah capaian tiga kuartal berturut-turut yang juga membuat pemerintah yakin dapat menutup akhir tahun 2022 ini dengan pertumbuhan di angka 5,2 persen.  Pencapaian pertumbuhan ekonomi tersebut juga tidak terlepas dari keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan pandemi Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut didukung oleh sektor konsumsi dan ekspor yang meningkat. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang impresif tersebut juga didukung oleh sektor lain yang tumbuh positif yakni sektor industri, pengolahan, perdagangan, pertambangan, dan pertanian. Hilirisasi untuk kebijakan di sektor otomotif juga terbukti menjadi salah satu penghela atau pendorong sektor manufaktur. "Ke depannya agar pertumbuhan ini bisa tetap dipertahankan adalah dengan terus melakukan reformasi struktural"kata Menko Airlangga Hartarto.

Aplikasi lanjut dari reformasi struktural tersebut antara lain dalam bentuk pelaksanaan   Sovereign Wealth Fund,  yang tujuan salah satunya adalah sebagai alternatif pembiayaan  pembangunan ekonomi. Lewat lembaga ini,  kelanjutan pembangunan infrastruktur yang sejak tahun 2016 hingga Juni 2022 terus berjalan. Wujudnya antara lain ada dalam   135 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi sebesar Rp858 triliun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun