Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Saatnya Gunakan Lilin Malam Batik dari Minyak Kelapa Sawit

26 Mei 2019   03:44 Diperbarui: 26 Mei 2019   03:52 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seni lukis batik pada pakain sudah menjadi warisan dunia non benda asal Indonesia yang diakui lembaga PBB. Batik telah terdaftar dan sah menjadi Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi (Masterpieces of the oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO pada tanggal 28 September 2009 lalu.

Seperti diketahui, salah satu bahan utama dalam proses pembuatan batik untuk pakaian tersebut adalah lilin malam. Lilin  malam ini menjadi unsur utama dalam pembuatan ukiran atau lukisan serta warna dalam pembuatan kain dan ukiran untuk kain tradisional Indonesia ini.

Selama ini, lilin malam untuk bahan ukir dalam lukisan batik berasal dari minyak bumi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Parafin Wax.

Parafin wax adalah zat berwarna berbentuk kristal dan tidak berbau, dapat  berbentuk padat atau setengah padat. Bahan ini dipakai jadi lilin untuk batik karena tidak tidak mudah bereaksi dengan senyawa kimia lain (inert), serta  tidak larut dalam air dan alkohol tetapi larut dalam fraksi minyak bumi dan benzena. Parafin  muncul sebagai senyawa hidrokarbon tinggi yang terbawa dalam proses penyulingan minyak bumi.

Nah, oleh peneliti Peneliti BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi),  kini telah ditemukan tekhnologi yang bisa mengubah senyawa buah dari pohon kelapa sawit untuk diolah sebagai parafin wax sebagai lilin malam, menggantikan bahan baku dari minyak bumi. Namanya Bio Paraffin Wax.

Mengutip dari InfoSawit.com, pihak BPPT mengaku sudah punya teknologi untuk mengubah senyawa dari bahan baku minyak kelapa sawit guna diolah menjadi Liin Malam  itu.  "Penggunaan teknologi menghasilkan lilin malam berbasis bio wax parafin, bisa segera dilakukan, karena teknologi untuk menghasilkannya sudah tersedia,"kata  Indra Budi dari BPPT.

Menurut Budi, jika pemerintah mau dan segera memprogramkan penggunaan parafin wax dari  minyak kelapa sawit, maka posisi industry kelapa sawit kian kuat, mengingat manfaat minyak sawit bukan hanya dikonsumsi manusia sebagai minyak makanan dan non makanan. Karena  dengan bio parafin wax ini, membuktikan bahwa penggunaan minyak kelapa sawit kian meluas dan beragam.

Maka jika dikaitkan dengan dengan industry batik nasional, maka industri kelapa sawit ikut memperkuat keberadan minyak sawit sebagai garda terdepan dalam menjaga warisan budaya dunia batik. Caranya, melalui penggunaan parafin wax yang berasal dari bahan alam dan ramah lingkungan, yaitu buah kelapa sawit.

Harus diakui serapan  bio parafin wax untuk batik ini tidak terlalu besar, namun bila  bahan itu terpenuhi  dari minyak sawit, maka secara otomatis akan mengurangi  kerusakan lingkungan, lantaran bahan bakunya yang dari alam, sehingga limbah yang dihasilkan dapat mudah terurai kembali ke alam, tidak seperti parafin berbasis minyak bumi mentah yang proses pengurain limbahnya masih potensial merusak lingkungan.

Pasalnya, minyak sawit sudah teruji dapat menghasilkan produk ramah lingkungan dan terbarukan. Sehingga, keberhasilan penggunaan lilin malam berbasis minyak sawit, turut menjaga lingkungan dan jadi masa depan budaya membatik.

Tinggal lagi bagaimana kebijakan pemerintah dalam penerapan bahan dari minyak nabati ini  sebagai pengganti bahan dari minyak bumi yang sudah pasti berpotensi merusak lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun