Mohon tunggu...
Edison Koibur
Edison Koibur Mohon Tunggu... PNS -

Bekerja sebagai PNS/ASN Sejak Tahun 2000 dan saat ini berdinas di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Papua

Selanjutnya

Tutup

Politik

Strategi Kampanye Bakal Caleg Melalui Media Sosial

6 September 2018   12:21 Diperbarui: 6 September 2018   12:26 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demokrasi di tangan Netizen, sebuah buku karya Dr. Ir.fayakhun Andriadi, M.Kom yang mengulas tentang tantangan dan prospek Demokrasi Digital. Menarik untuk dibahas bersama, terlebih untuk teman-teman bakal calon anggota legislatif yang akan bertarung dalam pemilihan Anggota Dewan nanti, tentu di alam dunia politik zaman now, media sosial (medsos) memang tak lagi bisa dianggap sepeleh atau sebelah mata. Misalnya saja, seorang calon wakil gubernur terpaksa (atau didesak?) mundur beberapa hari jelang pendaftaran gara-gara dua lembar foto seronok yang belum terkonfirmasi kebenarannya. Itu artinya Medsos mempunyai pengaruh luar biasa politik zaman now.

Jelang Pemilihan Calon legislatif nanti di tahun 2019, bersamaan dengan PILPRES menurut hemat kami sejumlah bakal calon legislatif sudah mulai ancang-ancang melakukan kampanye di media sosial. Ada yang cara penggunaan medosnya sudah benar, dengan menyiapkan tim medsos yang benar-benar profesional dan handal. Tetapi pada kenyataannya lebih banyak kandidat yang asal punya medsos. Jadilah halaman facebooknya hanya dibanjiri foto-foto kegiatan yang sepi engagement; gagal menarik simpati audience.

Pengalaman kami, dengan memanfaatkan media sosial, website atau blog, serta newsletter, maksud atau visi dan misi dari seorang calon akan tersampaikan, ini lebih efisien dan efektif dari sisi menghemat biaya kampanye, apalagi infrastruktur Teknologi Informasi di Indonesia sejauh ini menunjukkan perkembangan positif.

Kesimpulannya dengan  menggunakan media sosial sebagai sarana kampanye harus memiliki trik-trik tersendiri untuk menggaet massa. Berikut beberapa rangkuman yang coba kami sampaikan untuk menjadi pertimbangan 

Menjual Ide yang brilian

Bakal Calon Anggota legislatif  harus mempunya gagasan yang menjual, bukan murahan artinya gagasan tersebut haruslah orisinil. Artinya mengupdate status berupa  ide yang dilempar di medsos harus mampu menarik simpati massa. Tak kalah penting, penggunaan narasinya mesti tepat dan unik sehingga menarik simpati audience.

Harus Peka terhadap Isu Sosial Seorang bakal calon legislatif  harus selalu mengetahui dan peka terhadap isu-isu faktual yang berkembang di masyarakat. Ia harus mampu merasakan setiap persoalan kehidupan masyarakat secara langsung dan disanalah bakal calon tersebut dapat memperoleh bahan untuk membangun narasi kampanye yang mampu menggerakkan massa untuk memilihnya saat pemungutan suara.

Merespons dengan cepat Proaktif dengan situasi yang terjadi menjadi sangat  penting dengan lebih cepat merespon bakal calon legislatif akan mendapat respon positif dari audiance di media sosialnya. Banyak terjadi, sesudah melempar status di media sosial, para bakal calon legislatif malah  sepertinya tak lagi menengok komentar audience. Setidaknya ada sapaan untuk audiens atau memberikan salam 

Jangan " Over action " Yang biasa saja artinya jangan berlebihan melakukan pencitraan. Netizen saat ini sudah sangat cerdas menilai mana yang sekadar pencitraan dan mana yang orisinal. Yang lebih penting adalah bagaimana audience mengetahui bahwa bakal calon legislatif tersebut  sedang memperjuangkan kepentingan mereka. Inilah yang mesti dikampanyekan secara masif, tentu dengan cara elegan. 

Tim Medsos yang Profesional

Perlu mengelolah konten secara profesional dan sudah pasti seorang bakal calon legislatif  tidak mungkin bekerja sendirian mengelola channel Medsosnya. Sudah tentu  memiliki tim medsos yang profesional dan menguasai seluk-beluk berbagai channel Medsos. Tim inilah yang akan menganalisis proses kampanye di medsos, dengan memberi advis, dan kadang-kadang  juga mengamati pergerakan dari bakal calon lainnya, tentu harus didukung dengan data-data yang memadai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun