Mohon tunggu...
CALVINO PABLO DINOVA TELUSSA
CALVINO PABLO DINOVA TELUSSA Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Mahasiswa Politeknik Statistika STIS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Pendidikan Penting?

12 Juni 2019   23:32 Diperbarui: 13 Juni 2019   16:09 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya tujuan utama pendidikan ialah meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu mengelola sumber daya (resources) demi memelihara hidupnya dan juga melestarikan gen-gennya. Sesingkat itu dan sebegitu pentingnya Pendidikan sudah terkandung dalam kalimat tadi.

Lalu, dari kalimat tadi muncullah pertanyaan. Mengapa kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan bukankah berarti manusia sudah memilikinya?

Nah, di sini yang menarik dan alasan dasar manusia mengembangkan Pendidikan untuk keturunannya. Pengembangan dan penerapan sistem Pendidikan awalnya didorong kuat oleh Population explosion, dimana ledakan populasi manusia pada zaman bercocok tanam menyebabkan Pendidikan begitu penting bagi tiap manusia dalam suatu kelompok tertentu, saya akan menjelaskan lebih lanjut nanti. Kemunculan Pendidikan beserta sistemnya penting untuk mempermudah kita memperoleh, mengelola dan menguasai Resources.

Dampak lebih lanjut akan adanya Pendidikan ialah meningkatkan potensi besarnya pendapatan suatu kelompok manusia. Saya akan mengambil contoh beberapa Negara agar  lebih mudah menjelaskan dampak langsung pentingnya Pendidikan tersebut. Saya akan menjabarkan lebih jauh dalam paragraf-paragraf berikut.

 

Faktor awal yang menjadikan Pendidikan begitu penting ialah terjadinya ledakan populasi, saya akan menjelaskan sedikit.  Population explosion terjadi karena perubahan gaya hidup manusia dari food gathering yang nomaden menjadi farming yang tinggal menetap. Gaya hidup bercocok tanam sangatlah efektif dalam menghasilkan pangan dibandingkan dengan cara hidup berburu.

Dalam gaya hidup berburu  manusia tidak bisa menetap pada satu lokasi dalam jangka waktu yang panjang, selain itu pangan mereka tidak bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama. Muncullah resiko yang besar apabila menghasilkan banyak keturunan namun ketersediaan pangan yang sedikit, keselamatan individu baru akan terancam bahkan orang tuanya juga akan kehilangan banyak energi yang bisa fatal ketika hidup nomaden.

Hal dimana mengakibatkan lebih sedikit manusia menghasilkan keturunan baru pada masa berburu.  Disinilah alasan ledakan populasi dimulai pada zaman bercocok tanam. Dimana pangan berjenis padi-padian yang bisa bertahan lama dan dalam setahun menghasilkan panen yang besar sehingga overload pangan ini menjamin kecukupan pangan untuk populasi yang banyak.

Dengan terpenuhinya kebutuhan pangan setiap anggota kelompok, maka individu yang bukan petani bisa lebih fokus dalam mengembangkan ilmu dan teknologi daripada mencari makan. Sehingga banyak inovasi-inovasi muncul pada masa ini.

Ledakan populasi mendorong inovasi dalam bidang ilmu  dan teknologi. Contohnya, dalam pertanian pembajakan dengan kereta bertenaga hewan dan tekstil dari tumbuh-tumbuhan, dalam militer muncul persenjataan baja dan baju zirah dari bijih-bijih mineral sehingga mempermudah perebutan lokasi sumber-sumber daya. Inovasi-inovasi tersebut jelas memudahkan manusia memperoleh sumber daya. Kelompok dengan teknologi yang tertinggal akan lebih mungkin kehilangan sumber dayanya apabila kelompok dengan teknologi mumpuni menyerang mereka.

Contohnya pada tahun 1500-an pada saat Spanyol yang merupakan kerajaan terbesar dan maju pada zaman itu  menyerang Kekaisaran Inka di Cajamarca, Peru dengan tentara  yang berjumlah hanya 168  bisa membantai kira-kira 7000 orang Inca hingga akhirnya memanfaatkan kaisar Atahualpa mereka untuk memperoleh emas sebanyak-banyaknya. Bagaimana bisa?

Tentara Spanyol memiliki persenjataan baja dan dapat  menunggangi kuda. Suku Inka tidak mengembangkan ilmu menunggangi kuda dan tidak memiliki peralatan baja sehingga kalah cepat dan kalah prowess. Mengapa bukan mereka yang menyerang Bangsa Spanyol? Kurangnya inovasi adalah alasannya. Keuntungan dari banyaknya inovasi adalah memperoleh teknologi yang mempermudah perolehan sumber daya. Semakin tinggi sumber daya maka semakin mudah kelompok suatu bangsa berkembang. 

Sekarang di mana peran pendidikan? Pendidikan diperlukan dalam hal pelestarikan kemampuan-kemampuan tersebut dan ilmu-ilmu tersebut. Semakin lestari ilmu semakin berhasil kelompok tertentu mematangkan kemampuan mereka, maka semakin mudah mereka dalam memperoleh sumber daya.

Selanjutnya adalah pentingnya pendidikan dalam memperoleh Resources. Dengan semakin bertumbuhnya populasi kita secara global pada zaman modern ini sumber daya yang bisa kita ambil semakin sedikit. Sumber daya apa? tentu sumber daya penghasil uang. Karena pada zaman modern  ada  perjanjian internasional yang kita sebut uang sehingga kita tidak perlu lagi saling membunuh demi sumber daya, melainkan bersaing dengan kualitas sumber daya manusia! Kualitas sumber daya manusia menunjukkan kemampuan mengelola sumber daya untuk menghasilkan uang. Semakin tinggi kualitas SDMnya semakin mampu mereka mengelolanya. Saya akan menunjukkan apa yang saya maksud.


dok. UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME tahun 2017
dok. UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME tahun 2017
Bisa kita lihat bahwa negara-negara yang kaya adalah negara-negara industri. Dimana tentu dasar dari munculnya perindustrian antara lain: sumber daya alam, teknologi, inovasi dan sumber daya manusia. Bedanya adalah negara industri rata-rata tingkat sumber daya alamnya tidak begitu tinggi. Yang memliki deposit-deposit terbesar malah negara yang kualitas sumber daya manusianya di bawah negara industry.

Berdasarkan UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME tahun 2017, Human Development Index negara-negara penyimpan deposit-deposit mineral dan logam malah di bawah negara dengan deposit yang rendah namun malah mereka yang mengelolanya. Jadi, sangat terlihat bahwa kualitas SDM sangat memengaruhi kemampuan suatu kelompak menguasai dan mengelola sumber daya alam. Bahkan tuan rumah pun minggat saking tertinggalnya SDM mereka.

Begitu secara kasar saya nyatakan karena begitulah yang terlihat. Contohnya: Indonesia memiliki deposit emas terbesar di dunia (kami orang Indonesia sangat bangga dengan ini walau sebenarnya bukan kami yang mengelolanya) dengan  106,231,000 Ons Emas namun deposit tersebut

dikelola oleh PT.FREEPORT MCMORAN dari Amerika. Mari kita bandingkan kualitas SDMnya dimana Indonesia berada pada peringkat 116 dan Amerika di peringkat 13. Parahnya lagi deposit di Indonesia tersebut berada di pulau yang sangat kaya dengan sumber daya yaitu Papua namun jika dilihat HDI nya setara dengan peringkat 139 dunia dari 189 negara.

Negara yang dapat mengelola sumber dayanya sendiri cenderung memiliki HDI yang tinggi contohnya Qatar yang berada di peringkat 37 dunia menjadikan GDP(gross domestic product) per kapita mereka 130,475 USD sedangkan Indonesia  3,871 USD. Jadi, negara industri yang besar memiliki karena SDM yang mumpuni sehingga dapat unggul dalam hal ekonomi. 

dok. FAO (Food and Agriculture)
dok. FAO (Food and Agriculture)
Walaupun dengan pendapatan per kapita lebih besar belum tentu menciptakan kestabilan dan kenyamanan sebuah negara, tetapi pendapatan per kapita yang lebih besar meningkatkan kualitas keturunan-keturunan dari suatu kelompok. Kualitas keturunan kelompok maksudnya ialah terpenuhinya gizi yang dibutuhkan untuk bertumbuh. Resiko kekurangan gizi bisa ditekan sehingga populasi pun terjaga. Kita tahu bahwa bangsa yang paling rentan terhadap kekurangan gizi dan wabah kelaparan adalah bangsa Afrika. Mengapa mereka kelaparan?

Menurut FAO (Food and Agriculture)pada tahun 2017 penyebab utama kelaparan ialah kemiskinan. Menurut data Bank Dunia, pada tahun 2013, 42.3% dari populasi di sub-Sahara Afrika hidup dengan penghasilan kurang dari $1.90 tiap harinya. Pendapatan yang begitu kecil menyebabkan kemiskinan dan dampaknya langsung menyerang ke berbagai sektor, terutama pangan. Sehingga dalam memperoleh kenyamanan dan kestabilan bagi kelompok tersebut lebih sulit daripada bangsa dengan pendapatan per kapita lebih tinggi.

Pertanyaan berikutnya adalah "Mengapa bangsa Afrika miskin padahal memiliki banyak sumber daya alam?" Jawabannya menyangkut pada sejarah bahwa bangsa Afrika sekarang adalah keturunan dari pemburu pengumpul yang tidak menciptakan sistem pertanian akibatnya populasi mereka tidak begitu banyak sehingga kehidupan mereka berfokus untuk berburu daripada berinovasi, sehingga pengembangan teknologi dan ilmu mengenai perolehan sumber daya lebih sedikit.

Panjang lebar sudah penjelasan secara umum pentingnya pendidikan yang sederhananya sudah terkandung pada kalimat pembuka. Sekarang yang lebih menjadi alasan kuat bahwa pendidikan telah menjadi pilar pada masa modern, mengapa? Dengan adanya HAM sekarang, kita tidak bisa lagi berperang demi memperoleh sumber daya, sehingga satu-satunya pilar demi menguasai sumber daya adalah kemampuan kita dalam mengelolanya dan bersaing dengan kelompok-kelompok lain mengandalkan kemampuan dan kecerdasan kita. Siapa cepat dan pintar ia akan menguasai sebanyak mungkin sumber daya demi kesejahteraan kelompoknya.

Kita sudah mengetahui pentingnya kesejahteraan kelompok terhadap kelestarian kelompok kita. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia kita semakin mudah kita merenggut kesejahteraan bagi keturunan bangsa kita, manusia hanya bisa ditingkatkan dengan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun