Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Terpaksa Menumpang, Kami Memilih untuk Tidak Mengikuti Simulasi Asesmen Nasional

25 Agustus 2021   11:27 Diperbarui: 26 Agustus 2021   08:35 2977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SDN Sigit 3 Desa Sigit, Tangen, Sragen, Jawa Tengah sedang belajar kelompok di rumah.(Dok pribadi Lulu Kartika via Kompas)

 "Daripada harus menumpang ke sekolah lain, mendingkan kami memilih untuk tidak mengikuti simulasi Asesmen Nasional. Selama ini SD kami saja belum bisa memfasilitasi kegiatan belajar daring seperti kepemilikan gadget, kuota, dan sinyal internet. Masa iya harus ikut ANBK."

Baru saja ingin dimulai, pelaksanaan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) sudah menghadirkan masalah.

Bahkan Mas Mendikbudristek Nadiem Makarim baru-baru ini sempat mendapat laporan bahwa ada satuan pendidikan yang meminta siswanya membeli laptop agar bisa mengikuti latihan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang merupakan salah satu bagian dari AN.

Waduh, padahal situasinya masih pandemi, tapi publik khususnya orang tua siswa semakin dibuat resah dengan hadirnya persepsi miring.

Sejatinya Asesmen Nasional itu dihadirkan untuk mengevaluasi pembelajaran secara umum dan tidak melibatkan konsekuensi individu bahwa siswa harus dapat nilai minimal segini dan segitu.

Tapi ya, sebagaimana awal kisah dihadirkannya AN sejak akhir tahun 2020 lalu, tes pengganti Ujian Nasional (UN) ini sudah membuat orang tua dan siswa ketar-ketir hingga muncullah yang namanya bimbel AKM.

Karena mungkin persepsi AN masih dianggap sama dengan UN, akhirnya tidak sedikit orang yang berprasangka bahwa nilai Asesmen Nasional nantinya jadi patokan kelulusan siswa.

Asesmen Nasional 2021. (Dok. Kemendikbud)
Asesmen Nasional 2021. (Dok. Kemendikbud)

Hanya saja, untuk mempersiapkan diri menghadapi AN, Mas Nadiem menyarankan agar siswa rajin-rajin berliterasi.

"Untuk meningkatkan AKM dalam hal literasi, peserta AN sebaiknya membaca buku, koran, majalah sebanyak-banyaknya. Sedangkan untuk meningkatkan kompetensi numerasi, tidak ada jalan pintas selain meningkatkan kemampuan berpikir kritis murid-murid secara sistematis. itu semua butuh proses dan memang tidak dapat dibimbelkan," ungkap Nadiem, dilansir dari laman Kemdikbud.

Pertanyaan pertama; jika kegunaan AN adalah untuk mengevaluasi mutu sistem pendidikan di Indonesia, bukankah siswa tak perlu melakukan persiapan khusus dalam belajar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun