Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis di Kompasiana Lalu Bosan, Blog Pribadi Jadi Pelarian

29 Juli 2021   12:57 Diperbarui: 29 Juli 2021   22:15 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay 

Hanya saja, kesemua itu masihlah berstatus motivasi eksternal yang kadangkala lenyap. Sedangkan untuk motivasi dari dalam diri, berkali-kali aku ditodong oleh alasan mengapa harus rajin posting di Kompasiana.

Untuk berbagi? Pasti. Tapi, ya, melihat jumlah viewers artikel sendiri sering membuatku pedih mata. Padahal aku sudah riset kata kunci dan menulis dengan judul tertarget.

Kulakukan hal yang sama dan kuterapkan di blog pribadi, 1 artikelku bisa dibaca hingga belasan ribu pengunjung organik. Tanpa perlu aku share ke berbagai medsos.

Kini, aku hanya mencoba untuk tidak mencari. Karena menulis itu sering kali tidak membutuhkan banyak alasan. Jika aku ingin menulis banyak di Kompasiana, ya, aku tinggal menulis saja.

2. Tidak "Sreg" dengan Topik Pilihan dan Beberapa Kategori Baru

Hahaha, kan bisa fokus saja di kategori edukasi? Iya sih. Tapi...entah mengapa hadirnya beberapa kategori baru di Kompasiana malah membuatku tidak "Sreg".

Sebut saja seperti lyfe, diary, love, viral, hingga halo lokal. Entah mengapa aku merasa bahwa kategori semacam itu kurang cocok muncul di Kompasiana. Ditambah lagi dengan Min K yang semakin sering memajang judul keminggris sebagai AU.

Sering kali menjebak, dan rasa-rasanya aku tertipu oleh judul. Aku pikir, akan lebih "wow" jika sebuah judul dicomot istilah-istilah dari bahasa "dusun" di negeri sendiri. Alep nien rasanya.

Ah, itu hanya inginku. Topik pilihan pula begitu. Barangkali ini efek pandemi kali, ya. Makanya aku kurang "sreg".

3. Sesekali Merasa Tertekan dengan "Centang Biru"

Situasi ini sebenarnya jarang terjadi. Ya, hanya sesekali. Ketika sedang bersantai, aku sempat berpikir bahwa diri ini sulit menulis "bebas" di Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun