Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Storytelling Marketing, Caraku Membangun Personal Branding dengan Pelanggan

15 Juni 2021   09:48 Diperbarui: 15 Juni 2021   13:05 2128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Storytelling Marketing untuk meningkatkan Personal Branding | Gambar oleh GraphicMama-team dari Pixabay

"Nyatanya, storytelling yang dibawakan oleh pebisnis mampu mengubah jalan emosi para konsumen."

Dalam dunia bisnis, strategi storytelling tidak bisa dikesampingkan. Baik itu konsumennya adalah mereka yang profesional maupun yang awam, masing-masing darinya menyukai cerita sebuah brand/produk.

Ya, meskipun beberapa orang sudah mengetahui legalitas dan kualitas produk melalui situs resmi serta promosi yang bertajuk hard selling, hal tersebut belum tentu mampu mendulang "action" berupa pembelian produk.

Paling-paling, bagi calon konsumen yang penasaran akan rela japri-japrian, tanya-tanya produk, lalu nge-ghosting tanpa sempat closing. Hemm. Biasalah, ya. Dunia bisnis memang seperti itu.

Makanya sekarang banyak brand bisnis mencoba pedekate dengan konsumen melalui soft selling. Sederhananya "promosi tanpa promosi", yaitu situasi di mana seorang pebisnis sedang promosi, namun calon pelanggan tidak merasa bahwa mereka sedang ditawari produk.

Lalu, bagaimana sebenarnya kekuatan storytelling marketing dalam membangun personal branding seorang pebisnis?

Pedekate dengan Storytelling Marketing

"Storytelling marketing means using a narrative to communicate a message. The aim is to make the viewer feel something -- enough that it'll inspire them to take action."

Kata kunci sederhana yang bisa mewakili kutipan di atas adalah "menceritakan cerita/kisah" kepada calon konsumen agar mereka menaruh perhatian terhadap sebuah brand.

Sebenarnya tidak sekadar perhatian, sih, storytelling marketing pula bakal menjadikan pesan lebih mudah dimengerti, dan jika cerita itu berupa tulisan, maka tulisannya akan lebih hidup bin menarik untuk dibaca.

Pertanyaannya sekarang, storytelling seperti apa yang menarik bagi audiens?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun