Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Aku Lebih Tangguh daripada Jarak

10 Mei 2021   05:54 Diperbarui: 10 Mei 2021   05:54 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jarak. Gambar oleh Tabeajaichhalt dari Pixabay

Kemarin aku pernah bercerita di hadapan dua bola matamu. Waktu itu aku berkata bahwa jauhnya kita adalah kedekatan. Seketika engkau menghimpit lemah dengan senyuman.

Engkau tangguh sebagaimana aku!

Syahdan engkau melihat embun, kemudian bercerita kepadanya bahwa aku jauh. Seketika embun itu tersedu-sedu menatap kelompak bunga. Memekik kepada daun, "Kita dekat!"

Ah, ternyata embun menganggap aku rimpuh karena kita belum bertemu. Dihalangi oleh penjahat yang lebih kejam dari angin dingin. Disangkanya aku roboh. Dikiranya aku runtuh tertimpa rindu.

Aku lebih tangguh daripada jarak. Hangatnya udara jadi saksi bahwa aku masih berkeringat. Langkah kaki ini semakin hari semakin lebar. Aku tidak berjalan di tempat. Aku tutup telinga dari mereka yang bersorak.

Aku lebih tangguh daripada jarak. Tebing-tebing pemisah kita adalah alasanku untuk enggan termangu. Tangan ini selalu gemetar ketika membasuh aspal. Tersadar bahwa diamku tiada bakal memangkas jarak tempuh.

Aku lebih tangguh daripada jarak. Hanya untuk membuktikan bahwa kedekatan kita nantinya adalah pantas.

Curup, 10 Mei 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun