Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Karier Vs Pendamping Hidup, Wajarkah Perempuan Dilema?

31 Maret 2021   21:16 Diperbarui: 1 April 2021   16:14 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Vijay Hu dari Pixabay 

Ketika kita tuangkan seberkas pertanyaan sekaligus pilihan mana yang terbaik antara menggapai pendamping hidup atau karier cemerlang, agaknya semua perempuan hari ini begitu kebingungan.

Terang saja, perempuan hari ini ceritanya tidak melulu tentang sumur, kasur dan dapur. Perempuan milenial, maka ceritanya juga harus milenial. Pun demikian dengan generasi Z, atau generasi Alpha di masa depan.

Apalagi hari ini kita sudah menuju ke pertengahan tahun 2021, bukankah bulan Ramadan sudah di depan mata? Bukankah musim "nikahan" Syawal segera menjelang?

Masa iya kesempatan tersebut tidak menggoda? Ya, walaupun pendamping hidup datangnya kita tidak tahu tetap saja maunya disegerakan.

Bagi Perempuan Karier Cemerlang Itu Penting

Sejatinya, perempuan itu sifatnya menunggu. Ibaratkan sebuah durian yang ranum, wanita hanya tinggal menunggu kapan ia dipetik. Entah itu dipetik mentah ataupun matang, tergantung dari sosok pendamping yang memetiknya.

Namun, durian matang terlebih lagi yang jatuh dari pohon biasanya cukup mahal. Meskipun di bawah pohon durian ada banyak persaingan, namun yang bisa merebutnya adalah seseorang yang telah memiliki bekal cukup.

Kemapanan, finansial, fisik dan batin, hingga sesuatu yang dinamakan cinta.

Karena durian matang belum tentu ada orang yang segera memetiknya, maka perempuan sering bertamu kebosanan.

Sudah berharap-harap mendalam, ternyata belum kunjung akad. Sudah menjalin hubungan dan kedekatan, belum juga ada kata lamaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun