Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ketika Kata "ACC" Lebih Manis daripada Senyumanmu

23 Maret 2021   22:13 Diperbarui: 23 Maret 2021   22:34 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi senyumanmu. Gambar oleh Pexels dari Pixabay

Benar. Senyumanmu manis semenjak aku melirikmu dari jauh. Sangat jauh malahan. Tapi...barangkali perasaan dekat ini memangkas jauhnya jarak kita. Bukannya aku bisa mengukur, tapi memang dirimu yang masih enggan memperjelas kedekatan jarak kita.

Aku pula demikian. Bukannya aku enggan hadir di pelupuk matamu. Kamu tahu? Aku sedang menata segenap kecamuk yang berkeliaran di alam pikirku. Terlalu banyak yang aku pikirkan (mungkin), tapi di sebalik pikir itu ada seberkas bayangmu.

Ya, bayangmu menurut anganku. Aku sengaja menebarkan angan sembari merasakan bahwa engkau sedang tersenyum kepadaku. Manis. Sedari dulu, sedari kita belum diizinkan untuk saling berkenalan.

Meskipun hingga saat ini masih belum kenal, sih.

Sejatinya aku sempat berpikiran bahwa ketika kita hanya sekadar kenal, senyum manismu bakal tampil dengan segunung ketulusan. Tapi entah halnya bila kita sudah kenal dekat. Ehem. Aku enggan menebar praduga, sih. Takut kisah kita kejauhan. Padahal kan mau dekat.

Bercanda!

Itu mauku, sedangkan maunya kita beda lagi. Syahdan, bagaimana maunya Tuhan? Entahlah. Gelap. Tapi...bukan berarti gelap itu menegaskan arti bahwa matahari tiada bakal terbit lagi.

Tenang. Aku menguatkan diriku sendiri.

Aku belum akan menguatkanmu, sedangkan japri Whatsapp saja aku pikr-pikir dulu. Resah bila nanti aku dituding mengganggumu. Walaupun sejatinya aku sedang mengganggu diriku sendiri. Mengubrak-abrik fokusku sendiri. Dan... Hemm. Panjang lebar nanti kisah ini.

Lagi...terpaksa kuulang bahwa senyumanmu manis di kala aku lapang. Sedangkan di kala aku sibuk?

Mohon maaf, ya. Rasanya aku lebih menantikan kata "ACC" dari orang lain daripada senyumanmu. Maaf, sekali lagi aku terpaksa membandingkannya.

Tapi, dirimu jangan sontak tersinggung begitu. Sama halnya dengan gula pasir yang hanya manis sesaat di lidah, kata ACC juga sekadar manis di saat aku butuh. Sedangkan dirimu?

Ketika aku tidak butuh, barangkali nanti engkau menyadarkanku bahwa sebenarnya aku membutuhkanmu.

Kapankah kisah itu terjadi? Mungkin di hari lain, atau pada waktu yang lain, atau mungkin pada waktu ketika Tuhan izinkan agar kita sama-sama saling butuh. Cihui

Sudah. Mungkin dirimu tidak bakal berhenti tersenyum sesudah ini. Tahan saja dulu, doakan saja aku agar cepat mendapat ACC.

Sisanya? Dirimu boleh berdoa tentang kita. Mengulang-ulang doa juga boleh? Tentu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun