Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ternyata Kuliah Sambil Kerja Itu Berat Ya Bro, Serius!

13 Maret 2021   20:00 Diperbarui: 14 Maret 2021   09:17 2770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerja sambil kuliah? Diolah dari canva/Dokumentasi pribadi

Terang saja, di luar sana ada banyak orang yang ingin melanjutkan studi tapi keinginan mereka hanya sebatas angan bin angin lewat. Maka darinya, kita yang sudah memulai dan memutuskan untuk lanjut studi termasuk orang-orang yang beruntung.

Kendati demikian, di balik status beruntung tersebut sebenarnya ada konsekuensi. Ya, terutama bagi para penuntut ilmu yang melanjutkan kuliah dengan biaya sendiri seperti saya.

Di awal-awal semester mungkin tiada terasa, tapi setelah memasuki semester akhir? Wah, galau bin ambyarnya terkadang sampai memedihkan mata. Cihui!

Sedikit ingin berkisah, saat ini saya melanjutkan studi magister yang lokasinya berada di pusat kota provinsi Bengkulu. Lumayan jauh jaraknya dari Curup, yaitu 90 km.

Waktu tempuhnya? Saya biasanya menghabiskan waktu 2-3 jam untuk menempuh 90 km menggunakan sepeda motor.

Jikalau berkendara dengan kecepatan 70-80 km/jam saya bisa tiba di kampus dalam waktu 2 jam, sedangkan ketika pulang saya menghabiskan waktu hingga 3 jam di jalan. Mengapa kok lebih lambat? Capek, Bro! Jalan pulangnya menanjak terus. Hahaha

Jadi, dengan jarak yang sejauh itu, bisa dibayangkan berapa ongkos bensin plus jajan yang saya habiskan jika setiap hari PP ke kampus. Dan bayangkan pula bila kemudian hajat saya yang ingin bertemu dengan dosen pembimbing gagal terkabul gegara dosennya ngilang.

Barangkali, hanya kesabaran yang bisa menghapus segenap bayang-bayang suram itu. Ehem

Kuliah Sambil Kerja: Berat Perasaan

Sejatinya, ketika dirimu memilih untuk melanjutkan studi di tengah sibuknya pekerjaan, maka ketika itu pula dirimu sedang berkorban perasaan. Sama! Diriku pula demikian.

Sadar atau tidak, kuliah sambil kerja menguras waktu bersama teman, rekan, dan khususnya keluarga.

Semisal, saya guru. Sepulang dari sekolah setidaknya saya punya tugas administratif serta kegiatan mempersiapkan pembelajaran di hari esok. Nah, jika ditambah dengan aktivitas kuliah? Manajemen perasaannya makin berat karena sudah bercampur dengan kesibukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun