Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

Guru, Begini Cara Menerapkan Pembelajaran Critical Thinking di Kelas Maya dan Kelas Nyata

11 Maret 2021   14:18 Diperbarui: 17 Maret 2021   04:40 1493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak belajar daring, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19. Orangtua perlu memahami karakteristik cara belajar anak usia 5-12 tahun.(SHUTTERSTOCK/Travelpixs)

Ketujuh: Berpikiran Terbuka (Open Minded)
Aku kira, aktivitas berpikir tingkat tinggi itu tidak bisa hanya bersandar dengan satu dalil. Maksudku, baik sebagai guru maupun siswa, seorang pembelajar perlu menilik sebuah fenomena bin gejala dari berbagai sudut pandang. Berpikir secara terbuka, serta menerima secara bijaksana.

Kedelapan: Pemecahan Masalah
Nah, ini yang juga tak kalah penting. sebagai penutup konsep utama critical thinking, seorang pembelajar nantinya diminta untuk mampu mengatasi masalah. 

Pada kenyataannya, pembelajaran di kelas harus berefek pada dunia nyata, kan? Nah, siswa perlu terbiasa menghadapi konflik.

Cara Menerapkan Pembelajaran Critical Thinking

Oke, konsep dan secarik relung literasi tentang critical thinking sudah kita dapatkan. Sekarang, aku ingin sedikit membagikan bagaimana cara menerapkan pembelajaran ala berpikir kritis di kelas.

Cara yang akan aku bagikan ini sesungguhnya sederhana saja, dan bisa dikembangkan oleh segenap guru di manapun kalian berada.

Untuk menerapkan pembelajaran critical thinking di kelas maya maupun kelas nyata, hal pertama yang kita butuhkan adalah menyajikan sebuah fenomena, gejala, atau sebuah problematika.

Jangan hadirkan materi, teori, dan serta rumus-rumus di awal kelas. Sungguh, hal tersebut akan membuat siswa kita pusing, galau, bahkan hilang perhatiannya.

Jalan yang bagus, kita hadirkan fenomena nyata, aktual, faktual, serta segala hal yang berada dekat dengan kita maupun siswa. Contohnya, bisa kita amati pada sajian grafis berikut ini:

Nah, pada gambar di atas disajikan materi "jagung" sebagai sebuah fenomena. Kita tahu bahwa semua siswa kenal dan dekat dengan jagung.

Dari jagung, guru dapat menghadirkan pertanyaan problematika seperti berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun