Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Program Kampus Mengajar? Aduhai, Entah Mengapa Saya Malah Pesimis

12 Februari 2021   21:46 Diperbarui: 12 Februari 2021   22:05 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peluncuran Kampus Mengajar (9/2/2021). Dok. YouTube Kemendikbud RI

Pada hari Selasa (09/02/2021) kemarin, Kemendikbud melalui Mas Nadiem Anwar Makarim resmi meluncurkan program Kampus Mengajar Angkatan I tahun 2021. Program baru ini adalah bagian dari program unggulan Kampus Merdeka yang sudah bergaung sejak tahun lalu.

Kok tiba-tiba Mas Mendikbud meluncurkan program Kampus Mengajar padahal saat ini pandemi masih betah untuk singgah? Setidaknya ada dua alasan utama yang diterangkan oleh beliau.

Pertama, Mas Nadiem ingin agar segenap mahasiswa ambil bagian dalam hal peningkatan pembelajaran literasi dan numerasi. Sedangkan tujuan kedua, mahasiswa diharapkan dapat membantu pembelajaran di masa pandemi terutama di SD daerah 3T.

"Melalui Kampus Mengajar 2021, saya ingin menantang adik-adik mahasiswa untuk juga mengatakan "SAYA MAU!" Yakni mau membantu mengubah tantangan tersebut menjadi harapan, " begitu tutur Mendikbud ketika program yang diluncurkan Kampus Mengajar secara berani di Jakarta, Selasa (09/02/2021) sebagaimana yang saya kutip dari laman resmi Kemdikbud.go.id

Ketika kita mencermati sebab dan tujuan dihadirkannya program Kampus Mengajar, maka dapat dipetik sebuah gagasan bahwa tujuan program ini adalah mulia. Niatnya ialah untuk membantu sekaligus meningkatkan efektivitas pembelajaran di tengah pandemi.

Syahdan, secara tidak langsung program Kampus Mengajar bakal memberikan ruang besar bagi mahasiswa untuk menimba pengalaman. Secara, mereka bakal langsung terjun ke lapangan seraya merasakan kesusahan yang biasa dialami oleh SD di daerah 3T.

Sebut saja seperti akses sinyal yang susah, karakter siswa/i yang jauh berbeda dengan anak kota, kurangnya fasilitas pendukung pembelajaran, dan lain sebagainya.

Bahkan tidak tanggung-tanggung, mahasiswa yang lolos nantinya bakal diberi uang saku senilai Rp700.000/bulan dan pemangkasan UKT hingga 2,4 Juta.

Selain itu, nilai SKS-nya juga besar, yaitu sebanyak 12 SKS. Ngeri, Bro. Sedangkan KKN maupun PPL saja hanya 4 SKS.

Tapi, setelah saya baca situs resmi Kampus Mengajar beserta FAQ-nya, saya malah pesimis program ini bakal sukses.

Lha, bukankah niat Kemendikbud yang juga didukung oleh LPDP ini mulia dan tujuannya jelas? Benar. Tapi sayangnya, ada 5 alasan lain yang membuat saya semakin ragu dengan eksistensi program Kampus Mengajar. Berikut detailnya:

Pertama, Tujuannya Tepat Sasaran tapi Salah Utusan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun