Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Arwah Jomblo Gentayangan

30 September 2020   21:20 Diperbarui: 30 September 2020   22:51 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arwah Jomblo. Foto oleh Daniel Jensen di Unsplash 

Sepertinya, setan jomblo telah merasuki hati Rudi hingga ia tega bunuh diri.

Tidak lebih dari 30 menit, tubuh Rudi sudah enggan bergerak. Mungkin, mungkin ia sudah mati membawa perasaan jomblo. Andai saja tadi Rudi tak pernah ke gubuk dan bersua dengan Ayu, mungkin ia takkan bersikap sebodoh ini. Dasar Rudi!

***

Dua jam telah berlalu, dan malam Kamis sudah mendekati puncaknya. Pukul 23.30 WIB, tubuh Rudi sudah sangat kaku. Darahnya sudah mengering.

Tapi, tunggu dulu! Tiba-tiba saja Rudi bisa melihat sekujur tubuhnya. Tentang pisau yang masih menancap di dada, tentang darah kental sisa yang memerahkan comberan, Rudi jadi sadar akan semuanya.

"Hahaha...Hahaha" Rudi malah senang. Ternyata arwah pria jomblo ini gentayangan. Dipegangnya tiang gubuk, tapi tidak bisa. Dipegangnya pisau yang masih menancap di dada, juga tidak bisa. Rudi resmi jadi hantu jomblo.

"Tunggu saja kamu Ayu. Kamu juga, Elang! Hahaha...Hahaha"

Arwah jomblo ini tak berhenti bahagia. Rudi sudah keduluan senang karena bisa dipastikan bahwa ia akan menakut-nakuti sejoli muda.

Ini sempurna! Kegalauan Rudi sudah sirna. Rudi bisa melihat tubuhnya yang penuh bercak darah. Menakutkan, dan siap untuk menakuti. Ia coba berdiri, dan ternyata bisa. Ia coba berjalan, juga bisa. Dengan tawa, Rudi segera menjauh dari gubuk sederhana yang telah mengubah takdirnya.

"Wuuusssh!" Hantu jomblo ini bisa berlari secepat kilat. Tapi, belum sampai 10 meter Rudi berlari, terdengar ada teriakan melengking dari belakang gubuk.

"Woy! Rudi! Mau ke mana kamu. Bayar dulu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun