Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

2 Konsep Utama Merdeka Belajar ala Nadiem dan Langkah Guru dalam Menerapkannya

27 Agustus 2020   20:38 Diperbarui: 27 Agustus 2020   20:37 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas Mendikbud Nadiem saat rapat kerja bersama Kemendikbud, di ruang rapat Komisi X DPR RI, Jakarta, Kamis (27/08/2020).  Dok. KEMENDIKBUD

Sejak akhir Oktober 2019 kemarin, jargon "Merdeka Belajar" mulai sering bergaung di dunia pendidikan kita. Sejatinya jargon ini adalah buah dari filsafatnya Ki Hadjar Dewantara yang kemudian menginspirasi Mas Nadiem Makarim selaku Mendikbud.

Kata "Merdeka" dan "Belajar" memang enak terdengar di telinga para pelaku pendidikan karena ruwetnya tantangan zaman ini seakan "menjajah" generasi para penerus bangsa.

Adanya teknologi sebagai dua mata pisau yang sama tajam adalah salah tantangannya. Merosotnya karakter anak-anak, mulai berkurangnya adab terhadap orang yang lebih tua, serta rendahnya skor PISA para pelajar kita adalah ragam tantangan lainnya.

Maka dari itulah dirasa perlu bagi bumi Pertiwi untuk "memerdekakan" sikap belajar generasi penerus serta sikap mengajar para guru di negara Indonesia tercinta ini.

Namun, pemikiran tentang "Merdeka Belajar" ini hanyalah tebak-tebakan kita saja. Mengapa jargon ini bisa dipakai oleh Kemendikbud, Mas Nadiem tentu punya filosofi tersendiri dan itu perlu kita dengarkan untuk kemudian menyamakan visi-misinya.

Dan, melalui rapat kerja dengan Komisi X di DPR RI pada Kamis (27/8/2020), Mas Nadiem pun menjelaskan alasan mengapa jargon "Merdeka Belajar" dijadikan program Kemendikbud.

Menurut beliau, kata " Merdeka Belajar" paling tepat digunakan sebagai filosofi perubahan dari metode pembelajaran yang terjadi selama ini. Selain itu, ada dua konsep utama yang menginspirasi Mas Nadiem, yaitu konsep "Kemerdekaan" dan "Kemandirian".

"Kenapa kami memilih "Merdeka Belajar" dari awal? Jawabannya ada dua, pertama filsafat Ki Hadjar Dewantara menginsipirasi saya dan tim saya mengenai dua konsep, satu adalah kemerdekaan, kedua adalah kemandirian," ucap Nadiem (27/8/2020).

Lebih lanjut, suami dari Nyonya Franka Franklin ini menambahkan bahwa, di era milenial konsep "Merdeka Belajar" lah yang paling cocok. Secara, prioritas pembelajaran hari ini adalah "membebaskan" anak-anak dari belenggu kurikulum dan metode belajar yang kurang relevan.

Rasanya kita boleh setuju dengan pernyataan ini. Kurikulum memang harus dirombak agar menjadi lebih sederhana. Tidak perlu terlalu padat materi ajar, dan sebaiknya pembelajaran diarahkan kepada esensi keilmuan, kebermaknaan, serta memprioritaskan kebutuhan siswa.

Tapi, harapan, tantangan dan kesan pendidikan kita hari ini cukup berbeda karena keadaan negeri sedang diguncang oleh pandemi Covid-19. Saya kira, memang ada baiknya Mas Nadiem menggaungkan kembali konsep utama Merdeka Belajar untuk meluaskan pandangan kita.

Konsep Pertama, Kemerdekaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun