Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Subsidi Pulsa Sih Oke, tapi Kalau Sinyalnya Tidak Ada, Bagaimana?

14 Agustus 2020   22:49 Diperbarui: 14 Agustus 2020   22:57 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar Smartphone Pribadi.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan segala keluh dan keruwetannya mulai memasuki bulan keenam. Pokok keluh dan ruwet semua khalayak sudah tahu. Ialah tentang pulsa, kuota, kepemilikan HP, hingga sinyal internet.

Beruntungnya, seperangkat keluhan PJJ sudah sampai dan mulai diperhatikan oleh pemerintah. Niat baik ini sedang dikaji matang-matang oleh para pemangku kebijakan di pucuk sana. Dan, Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, subsidi pulsa bagi para tenaga pengajar dan murid akan mulai digulirkan pada September 2020.

"Betul (subsidi pulsa untuk dukung pembelajaran jarak jauh) long distance electronic learning, diharapkan penyesuaian DIPA bisa segera selesai dan mulai digulirkan September," ujar Johnny kepada Kompas.com, Kamis (13/8/2020).

Saat ini pemerintah dengan mengkaji berapa besaran subsidi. Menkominfo menambahkan, pembicaraan yang berlangsung ke depannya adalah tentang paket data sekitar Rp 7,8 triliun plus beberapa insentif lainnya. Sedangkan satuan kerja, adalah di tangan Kemendikbud.

Sekali lagi, kita apresiasi betul niat baik pemerintah yang mulai mau mengurus kegelisahan di sektor pendidikan. Menkominfo turun tangan, dan Menkeu ikut dalam pembahasan.

Selain itu, Erick Thohir juga siap membantu. Pernyataan ini sempat beliau sampaikan di acara Mata Najwa (05/08/2020) bersama Mendikbud dalam acara Kontroversi Mas Menteri.

Artinya, perlahan telah tampak kinerja yang bertajuk lintas kementerian dari Mas Nadiem dan Kemendikbud. Mereka mulai tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak-anak bangsa untuk menggapai kemerdekaan belajar.

Terang saja, adalah hal yang kurang bijaksana bila kemudian anak-anak disuruh bersekolah secara tatap muka di tengah pandemi. Apalagi kalau di daerah tersebut masih berstatus zona kuning, orange, merah, dan hitam. Berbahaya, kita tak pernah mau mengharapkan klaster baru covid-19.

Saking bahayanya, tidak sedikit khayalak yang berkomentar dan beropini bahwa, bagaimana jika sekolah tahun ini kita liburkan total saja. Setelah pandemi pergi seutuhnya, barulah sekolah dibuka kembali.

Apa alasan opini ini muncul? Jelas mereka bersandar kepada kesehatan. Kita tak dapat sepenuhnya menyanggah.

Dan sebelumnya, Kemendikbud juga tidak tinggal diam menampung keluh kesah. Melalui Mas Nadiem, disampaikanlah penegasan bahwa dana BOS boleh digunakan untuk beli pulsa.

"Yang pertama kita lakukan adalah dana BOS, yang dikirim dari pemerintah pusat ke masing-masing rekening sekolah untuk pertama kalinya dibebaskan untuk memberikan fleksibilitas khusus untuk PJJ. Jadinya, boleh tanpa batas digunakan untuk alat TIK dan pulsanya bukan hanya pulsa guru. Pulsa guru, pulsa murid (orangtua)," begitu penjelasan Mas Mendikbud Nadiem saat menjawab pertanyaan Najwa Shihab di acara Mata Najwa (05/08/2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun