Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KKN Sebelum dan Semasa Pandemi, Mendingan yang Mana?

2 Agustus 2020   20:48 Diperbarui: 3 Agustus 2020   11:02 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan KKN semasa Pandemi. Foto: Agnes Aprilia.

Kelompok sudah didapat, desa KKN sudah disurvei, mulailah masing-masing mahasiswa mengenal masyarakat secara lebih dekat sekalian belajar hidup bermasyarakat. Pengalamanku, dulu kami KKN selama hampir 3 bulan, tepatnya pada tahun 2015.

Penulis saat melaksanakan KKN di tahun 2015. Foto: Ozy V. Alandika
Penulis saat melaksanakan KKN di tahun 2015. Foto: Ozy V. Alandika

Ada satu gagasan yang bagiku tidak pernah berubah hingga saat ini, yaitu, makin pelosok desanya maka makin enak bergaul dengan masyarakat. Sebaliknya, makin maju sebuah desa, maka makin sulitlah bagi mahasiswa untuk mendekati mereka.

Secara, orang-orang kota kan cenderung individualistik dan kurang peduli. Eh, banyak kesibukan maksudnya.

Lalu, apa serunya KKN di desa? Wuih, seru dong. Kalau rajin bermasyarakat, tiap pagi dan sore biasanya kita akan kedatangan aneka hasil bumi dari masyarakat setempat.

Ada yang mengantarkan sayuran mentah, sayuran masak, singkong, bahkan ada pula yang minta nomor HP (biasanya bujang atau gadis tanggung). Gratis? Tentu saja, syaratnya mudah. Mahasiswa cukup rajin-rajin bertamu dan menjalin silaturahmi dengan komunikasi yang sehat.

Dengan begitu, dampaknya akan semakin terasa bila mahasiswa mau mengimplementasikan program kerja KKN.

Mau gotong-royong? Mudah. Mau minta iuran untuk kegiatan ramadan dan 17-san? Mudah. Asalkan mahasiswa KKN tidak mengurung diri di sekretariat, program kerja dijamin akan sukses.

Atau, mau nilai tinggi? Tentu saja mudah. Cukup dekati kepala desa. Eh, rajin-rajin KKN maksudnya. Hahaha

Sungguh masih banyak kisah-kisah KKN lainnya yang terkadang mampu membuat mahasiswa senyum-senyum sendiri.

Apalagi jika mahasiswa tadi termasuk kategori orang yang dianggap "ganteng dan cantik." Wuih, bahaya! Bisa-bisa sekretariat selalu ramai. Ramai dengan tamu, ramai dengan bapak/ibu yang mengantar sayuran, juga ramai dengan gombalan. Duh, awas baper!

Lalu, Bagaimana Suasana KKN di Era Pandemi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun