Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terlalu Banyak Peringatan, Terlalu Sedikit Perenungan

11 Juli 2020   22:24 Diperbarui: 11 Juli 2020   22:15 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay 

Aku akan mati, kamu akan mati, dan kita semua akan mati. Semua orang tahu ini dan semua orang sering memperingati yang lainnya tentang apa itu mati. Tapi, mengapa masih banyak orang yang belum sempat mempersiapkan diri?

Aku tak tahu kapan terjadi bencana, kamu tak tahu kapan terjadi bencana, dan kita semua tak tahu kapan terjadi bencana. Mesin mungkin tahu, mesin mungkin bisa memprediksi. Tapi, itu hanya bagian dari peringatan. Lalu, mengapa masih banyak orang yang belum mempersiapkan diri?

Aku tahu pandemi masih melanda, kamu tahu bahwa di sana pandemi juga masih ada, dan di berbagai belahan dunia juga begitu. Hampir semua orang tahu tentang pandemi, hampir semua orang diperingati agar tak berdamai dengannya. Tapi, mengapa masih banyak yang lalai?

Aku tahu bahwa Presiden sudah memberi peringatan. Kamu tahu bahwa para menteri sudah memberi peringatan. Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, Kepala Desa, Guru serta semuanya juga begitu. Mereka sudah memberi peringatan. Tapi, mengapa masih banyak yang lalai?

Aku tahu setiap hari kita selalu menemukan beratus-ratus postingan kebaikan. Kamu juga tahu, karena kamu telah mem-follow akunnya. Di sana kita selalu melihat dan membaca berbagai pesan peringatan. Tapi, mengapa masih banyak perilaku keburukan?

Kematian, mungkin kematian yang akan menyadarkan kita semua tentang betapa pentingnya mempersiapkan diri.

Bencana, mungkin datangnya bencana juga akan menyadarkan kita semua tentang betapa pentingnya mempersiapkan diri.

Pandemi, mungkin dengan terinfeksinya kita oleh pandemi baru akan menyadarkan semuanya tentang betapa buruknya perilaku lalai.

Kita tahu tentang kematian, kita tahu tentang bencana, dan kita tahu tentang pandemi. Pengetahuan ini sudah kita dapatkan oleh mereka yang sering memberi peringatan. Banyak peringatan. Selalu peringatan. Dan berhari-hari menyampaikan peringatan.

Tapi, sadarkah kita?

Ternyata terlalu banyak peringatan yang singgah di mata kita. Terlalu banyak peringatan yang hadir di alam pikir kita.  Tapi sayangnya peringatan itu hanya singgah sementara, hanya lewat, dan tidak banyak darinya yang meninggalkan bekas di hati kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun