Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ibaratkan Petani, Saat Ini Guru Serasa Mengajar di "Lahan Kontrakan"

26 April 2020   15:05 Diperbarui: 27 April 2020   03:34 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru ibaratkan seorang petani. Foto: Sasin Tipchai dari Pixabay

Mengapa harus menyandingkan profesi guru dengan petani?

Jika dicermati secara selia, pekerjaan guru dalam mencerdaskan anak bangsa juga seiras dengan kegiatan petani saat bercocok tanam. Ada sesuatu yang diperjuangkan, dijaga, serta dirawat hingga nanti memetik hasilnya.

Ibaratkan petani, guru menyiapkan bibit-bibit penerus bangsa dengan baik. Andai bibit itu berupa biji, maka guru upayakan agar ia bisa tumbuh dan bertunas. Sedangkan jika bibit itu berupa cangkokan, maka guru usahakan agar ia tidak mati sebelum ditanam.

Hebatnya, guru yang baik sangat mirip dengan petani yang sukses menerapkan polikultur. Dari sebidang kelas, guru mampu menerapkan sistem penanaman yang berisikan berbagai jenis tanaman alias menampung berbagai karakter siswa.

Bahkan, proses penanaman ini tidaklah terpengaruh dan diatur oleh perubahan pola musim. Mau musim panas, hujan, angin, atau bahkan musim salju sekalipun, guru tetap bercocok tanam agar karakter siswa segera bertumbuh.

Setelah tumbuh, tibalah saatnya masa perawatan tanaman. Ibaratkan petani, guru terus berusaha untuk memupuk pikiran siswa dengan ilmu dan menyemprotkan hati siswa dengan karakter.

Segala metode digunakan, beragam pendekatan diperjuangkan hingga berbagai motivasi terus digaungkan. Semua dilakukan agar siswa tumbuh subur dengan ilmu, berdiri tegak dengan adab dan karakter, serta punya semangat yang tinggi dalam menggapai cita-cita.

Petani merawat tanaman. Foto: Qui Nguyen Khac dari Pixabay
Petani merawat tanaman. Foto: Qui Nguyen Khac dari Pixabay
Selain memberi pupuk, guru juga melindungi siswa dari terkaman benalu, hama, ulat daun serta hal-hal membahayakan lainnya. Perlindungan ini begitu penting, terutama untuk menjaga sekaligus membentuk karakter luhur siswa sedari dini di sekolah.

Kadang pula, guru harus menyiapkan pagar-pagar etika demi mengamankan siswa dari serangan dunia luar yang tak tahu entah kapan datangnya.

Sayangnya, pagar ini hanya bertahan di sebidang tanah alias kelas saja. Saat guru sudah pulang dari lahan, maka orangtua lah yang merawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun