guru. Dari zaman Rentjana Pelajaran 1947 sampailah zaman Merdeka Belajar, profesi guru belum punah. Dari zaman metode Struktur Analisa Sintesa hinggalah metode Role Playing, guru tetap dibutuhkan.
Salah satu profesi yang terus berdiri hingga saat ini adalahEh, masih ingatkah dengan pembelajaran metode Struktur Analisa Sintesa? Itu loh, metode ciptaan Ibu Siti Rahmani Rauf yang isinya "I-ni Bu-di, I-ni Ba-pak Bu-di, I-ni Bu-di Su-silo". Ups, Nanti datang pula Pak Budi karena disebut sampai tiga kali! Hohoho
Begitulah, apa pun jenis zaman dan metode yang pernah dituangkan guru, kita patut bersyukur karena saat ini bisa menjelajah ilmu tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Namun, meskipun kurikulum tempo dulu sudah berlalu dan metode lama hanya tinggal kenangan, ada hal lain yang mungkin belum berubah. Salah satunya adalah tipe-tipe guru.
Tidak hanya tipe mengajar, melainkan juga tentang sikap, karakter serta kelakuan-kelakuan kreatif para guru baik saat di kelas maupun saat di sekolah.
Entah itu warisan atau memang cerminan dari guru itu sendiri, kadang-kadang ada kesan membahana yang ditinggalkan serta terbawa hingga ke zaman kini, zaman Merdeka Belajar.
Lalu, apa saja tipe-tipe guru yang membahana itu? Yuuuk, simak!
1. Guru Ambyar
Tipenya saja sudah ambyar, barangkali beberapa guru yang membaca ini sudah menduga-duga akan ke mana jalan ceritanya. Hihihi
Ya, sosok guru yang saat di kelas sering keliling dan berputar, sebentar-sebentar lupa topik ajar, saat siswa tanya tentang Papua mereka jawab Blitar, itulah guru ambyar. Dari zaman dulu sampailah sekarang, masih ada bukan?
Tambah lagi, karena pusingnya seorang guru ambyar bahkan sampai perangkat pembelajaran pun ia bayar. Ups, tapi anak-anaknya tetap cerdas dan pintar, kan?
2. Guru Saudagar
Nah, ini beda lagi. Guru saudagar, barangkali julukan ini muncul seiring dengan banyaknya guru yang pandai melihat peluang. Di sela-sela jam mengajar, tidak lupa jual makanan, jual pulsa, jual kuota, hingga jual dasar.