Beda hal jika yang bertanya soal nominal gaji adalah masyarakat setempat. Barangkali sebagian guru honorer akan menjawab terang, tapi sebagian yang lain akan berdalih terlebih dahulu.
Jawabannya agak dioles:
"Cukuplah untuk beli pulsa dan kuota, Pak!"
"Tidak banyak, Bu. Cukup untuk beli bensin dan jajan sendiri!"
Kesannya mungkin guru honorer agak malu untuk berterus terang, dan sosok yang bertanya rasanya sudah bisa menangkap berapa nominal gaji mereka, walaupun tidak terucap.
Barangkali, cara ini lebih baik daripada nantinya seorang guru honorer dibanding-bandingkan dengan profesi lain seperti pedagang, penjaga toko, petani dan sebagainya. Jika perkara ini sudah terjadi, maka tambah semaklah hati seorang guru honorer.
Tapi, bagaimana jika suatu saat ada murid yang bertanya tentang nominal gaji guru honorer? Ya, beberapa hari lalu dunia maya sempat heboh dengan beredarnya video berisikan sekumpulan murid SD yang bertanya tentang gaji, kepada seorang guru honorer.
Kisahnya terjadi di SDN Tridadi, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Guru honorer yang viral ini mengungkapkan bahwa video itu ia rekam pada 07 Maret 2020, saat jam istirahat. Dan isinya, terlihat ada beberapa siswi SD yang mendatangi guru dan menagih janji untuk dibelikan permen.
Sayangnya, sang guru mengakui belum gajian hingganya janji permen belum bisa ditebus. Sang siswi sendiri malah bertanya dengan nada kaget "Loh, kok belum gajian, Pak?"
Bisa dibayangkan cukup teririsnya sang guru saat mengakui dirinya belum gajian. Sontak saja, semak hati yang dirasa segera ia tuangkan di Twitter:
Teriris-iris rasanyaÂ
Kalo ditanya seperti iniÂ
Maafkan pak guyu ya nak Â
Pak guyu cuma guru hororer Â
(Yg gak pernah jelas dapat upahnya)
Membacanya saja sudah buat kita tersentuh, apalagi bagi guru honorer yang mengalaminya?
Untuk segera menangkal semak hati atas pertanyaan murid yang seperti ini, sebenarnya seorang guru honorer perlu memberikan pengertian kepada murid sekaligus mencari topik lain untuk mengubah suasana.