Jika ini di garasi, barangkali sang kucing kepepet, atau kucing tadi tidak bisa keluar dari garasi. Sekali dua kali, kiranya wajarlah. Mungkin kucing tadi masih kecil dan belum diajari buang air besar.
Terang saja, kucing sebenarnya cepat untuk belajar agar tidak buang kotoran sembarangan. Belasan tahun saya memelihara kucing, agaknya setiap kucing kecil hanya butuh sampai tiga kali diajar, dan setelah itu ia bisa buang kotoran di tempat yang seharusnya.
Pukul Kucing Sampai Mati, "Kamu Hebat, Gitu!"
Biarpun suatu saat ada kucing yang buang kotoran sembarangan atau bahkan di depan rumah kita, agaknya tidak perlulah sampai sebegitunya kucing tadi dianiaya. Terlebih lagi jika ini aniaya sampai mati. Apakah kita tidak akan berdosa? Atau, terlalu hebat?
Jahat sekali rasanya jika kasus sepele seperti ini harus berakhir dengan pembunuhan dan penjara. Terang saja, meskipun di luar sana banyak orang phobia dengan kucing, tidak mesti ketika mereka bertemu kucing lantas menganiayanya.
Maknanya, lebih hebatlah orang-orang yang phobia dari kucing daripada para penganiaya dan pembunuh kucing. Orang yang phobia cenderung akan menjauh dari kucing dan berusaha untuk tidak menganggunya.
Dan, yang lebih hebat lagi adalah mereka para peduli binatang. Tidak hanya kucing saja, melainkan juga binatang lainnya yang perlu sentuhan dan uluran tangan manusia. Semoga kita termasuk salah satu di antara mereka.
Sejatinya, hal ini kembali menjadi teguran dan peringatan kepada kita semua sebagai manusia, bahwasannya kucing juga punya hak hidup. Kucing juga punya hak untuk merdeka menjalani hidup mereka, walaupun di alam liar sekalipun.
Membunuh dan menganiaya kucing bukanlah perbuatan hebat. Jangan-jangan beraninya sama kucing saja, sedangkan sama kecoa dan cicak ia takut! Hmm.
Sesekali perlu kita renungkan, kenapa ada kucing yang singgah dan mengeong di dekat kita. Barangkali sang kucing kelaparan dan mau minta makan. Barangkali sang kucing baru saja dibuang oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Atau, barangkali kita yang kurang sedekah?
Akhirnya, keberadaan kucing di sekitar bisa menjadi lahan amal baik bagi kita semua. Bukan sekadar amal, melainkan bisa melembutkan hati dan menyadarkan kita bahwa akhlak itu bukan hanya kepada Tuhan, kepada manusia, dan kepada lingkungan saja, melainkan juga kepada hewan.
Salam.