Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sabar Hari Ini, Belum Tentu Hasilnya Hari Ini

14 Januari 2020   21:39 Diperbarui: 14 Januari 2020   21:44 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sabar. (pixabay.com)

Apakah Anda percaya bahwa sabar itu ada batasnya?

Kata orang-orang yang sedang tenang dan adem, menghadapi segala sesuatu itu harus sabar. Mendapat ujian berat, sabar. Mendapat musibah, sabar. Mendapat hinaan, sabar. Belum dapat jodoh, juga sabar.

Tapi, kalau mengacu pada kata-kata orang yang sedang berkecamuk dan penuh amarah maka sabar itu ada batasnya. Terang saja, barangkali ia sudah terlalu penat dengan kepusingan-kepusingan yang hadir di sekitarnya, hingga tertutup semua impian, dan tersempitkan semua pandangan.

Dari sana, tidak jarang ada lisan-lisan kotor yang bertebaran dan memekakkan telinga sebagai ungkapan bahwa sabarnya telah habis. Tidak jarang pula ada tangan dan kaki yang melayang ke rekan sebelahnya, karena sudah tak tahan menahan sabar.

Selain itu, ada pula orang-orang yang mengaku sabar di depan, namun pemarah di belakang. Mengaku sabar tapi mendongkol, kemudian meluapkannya dengan bergibah ria. Hmm, ternyata jadi sosok yang penyabar itu begitu berat.

Sabar Itu Ilmu Tingkat Tinggi

Jika para pakar pendidikan ditanya tentang tingkatan soal apa yang paling sulit, maka mereka akan menjawab soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) Level C-6, sesuai dengan acuan Taksonomi Bloom.

Makanya tidak jarang para peserta tes CPNS kepusingan dengan ujian, siswa sampai berasap belajar kisi-kisi soal UN, karena soal-soal itu dibuat oleh pakar pendidikan dengan mengacu pada tingkatan berpikir kognitif.

Tapi, jika semua orang bertanya tentang soal apa yang paling sulit dalam kehidupan, maka jawabannya adalah sabar.

Sebenarnya sabar itu mudah, apalagi jika sekadar menjawab pernyataan tentang apa itu sabar, jenis-jenis sabar, contoh perilaku sabar, hingga cara menjadi orang sabar. Googling sebentar, muncul.

Sabar juga sangat ringan diucapkan, meskipun bagi orang pemarah sekalipun. Tapi bagi mereka yang menjalaninya? Uhhh, bertumbuh-tumbuh air mata, dan berdarah-darah rasa hati.

Sudah sabar dalam menghadapi ujian, harus sabar pula menunggu hasil ujian, harus sabar lagi jika gagal, dan harus sabar terus menunggu kesempatan ujian berikutnya. Apalagi jika ini adalah ujian hidup? Memang, sabar itu ilmu tingkat tinggi.

Sabar itu belajarnya setiap saat, latihannya setiap waktu, dan ujiannya datang dengan tiba-tiba. Ibaratkan sekolah, maka orang sabar itu sekolahnya tidak pakai tamat-tamat, kecuali dijemput oleh kematian.

Sabar Hari Ini, Belum Tentu Hasilnya Hari Ini

Dibalik kesabaran, biasanya ada harapan besar yang diduga akan indah jika saja tercapai. Tidak heran, sebagian besar orang begitu kokoh dalam memperjuangkan apa yang ia inginkan. Seorang petani wortel begitu sabar menanti semaiannya tumbuh, berkembang dan panen.

Namun, ujian petani wortel kadang bukan tentang hama wortel, curah hujan yang tidak stabil, maupun tentang banyaknya wortel yang mati. Ujian besar petani adalah harga wortel yang jatuh.

Bisa dibayangkan sakitnya. Sudah berbulan-bulan sabar dalam menjaga, merawat, dan melindungi wortel, tiba-tiba saja sabar itu berbuah kekecewaan.

Bagi petani wortel yang sabar, mungkin ia akan menerima dengan lapang dada dan menanam wortel lagi di hari kemudian. Tapi, bagi petani yang tidak sabar bisa-bisa ia berhenti jadi petani dan tidak mau menanam wortel lagi seumur hidupnya.

Apakah itu batas kesabaran seorang petani? Nyatanya kesabaran yang dilakukan hari ini belum tentu bisa berbuah hari ini. Butuh berbulan-bulan untuk menanam sabar, biarkan ia bertumbuh, dan berbunga sebagai kekuatan hati.

Ada orang yang sabar, dan kesabarannya langsung dikabulkan di hari yang sama bahkan tanpa usaha. Misalnya tentang anak muda yang sedang berharap dapat teman kondangan, belum sempat mencari teman malah ada orang yang menjemputnya ke rumah dan mengajak kondangan bareng.

Ada orang yang sabar, dan kesabarannya dibalas setelah usaha susah payah yang ia lakukan. Misalnya tentang anak muda yang belum kunjung dapat teman kondangan, padahal 3 hari lagi mau pesta. Semua teman, sahabat, dan tetangga ia hubungi. Setelah beberapa kali posting snap WA, IG, dan FB, akhirnya ia dapat teman SD yang juga mau kondangan. Akhirnya.... Hehehe

Dan terakhir, ada pula orang yang sabar namun kesabarannya belum kunjung terbalas bahkan mungkin sampailah hari ini. Padahal, menurut ukuran logika dan perhitungan usaha, harusnya kesabaran itu segera berbuah.

Misalnya tentang anak muda yang belum kunjung menikah. Pendekatan ini dan itu sudah dilakukan, perbaikan diri juga selalu dibenahi. Teman-teman, sahabat dan tetangga juga merekomendasi. Tapi? 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, bahkan 1 tahun masih berbuah KANDAS. Hohoho

Jika sudah seperti ini, maka yang bisa menjawab dan membalas kesabarannya hanyalah Tuhan semata. Pilihan manusia mungkin terbaik bagi manusia, tapi belum tentu terbaik bagi Tuhan.

Sabar kadang kala balasannya tidak melulu tentang apa yang kita inginkan, melainkan apa yang kita butuhkan. Kelihatan dan kedengarannya kadang menyakitkan, mengecewakan, dan iri jika dibandingkan. Tapi, buah sabar selalu manis bukan?

Karena itulah sabar bukan berarti menerima dengan lapang dada semata. Sabar bukanlah perilaku statis melainkan dinamis. Artinya ada usaha yang mengiringi sabar itu. Jika sabar itu statis, maka tiada buah yang bisa dipetik.

Katakanlah seperti supir angkot yang bersabar menunggu penumpang. Di jalan raya, mungkin ada satu angkot yang lewat setiap detiknya. Setiap angkot menjemput penumpangnya, mencari orang-orang yang melambaikan tangan.

Bayangkan jika supir angkot hanya sabar menunggu, maka tiada buah manis yang bisa ia petik. Buah-buah manis dari kesabaran itu malah dipetik oleh supir angkot lainnya yang terus berusaha mencari penumpang.

Akhirnya, sabar itu tidak lepas dari usaha maksimal. Usaha sudah dilakukan, sabar sudah dibiasakan, doa sudah dilantunkan, berarti tinggallah keyakinan bahwa sabar akan berbuah manis. Buah itu akan segera tiba pada waktu terbaiknya, karena sabar itu unlimited.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun