Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bukan Mendengarkan, Belajar Hari Ini adalah Mengalami

13 Januari 2020   22:32 Diperbarui: 14 Januari 2020   06:41 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Sabtu kemarin, saat sedang kuliah saya sempat mendengarkan curhat seorang rekan guru SD yang beberapa kali dikeluhkan oleh siswanya. Setiap kali sang guru itu bercerita di kelas, siswa segera protes:

"Pak, Bapak cerita terus... Kapan kita belajarnya, Pak!"

Tanggapan awal, barangkali sang guru terlalu lama dan asyik bercerita hingga siswanya bosan mendengarkan. Terang saja, baik di SD maupun tingkatan sekolah yang lebih tinggi ada-ada saja guru yang sanggup berbicara hingga berjam-jam tanpa jeda. Hmmm, semoga siswa dapat jatah istirahat, ya!

Gaya ceritanya macam-macam. Ada yang ngebut, ada yang lembut, ada yang bernada tegas dan keras, serta ada pula yang humoris. Semua punya gaya andalan.

Guru yang ceritanya ngebut, siswa mendengarkannya juga ngebut. Entah apa yang lengket di otak siswa, nanti dulu. Guru yang ceritanya pelan, gaya lambat dan lembut, siswa juga menyimak dengan lembut. Kadang kelembutan itu melunakkan alis siswa hingga mengatup. Hihihi

Lalu, siswa sukanya yang mana? Tentu siswa lebih suka kepada guru yang bercerita secara tegas, tidak terlalu ngebut dan juga tidak terlalu pelan, serta menyelipkan humor untuk menggairahkan siswa.

Tapi, sayangnya tidak semua guru bisa seperti itu. Dan sayangnya belajar hari ini tidak cukup hanya mendengarkan. Mungkin dulu ketika guru cerita di kelas, siswa tidak protes. Tapi hari ini? Jika guru cerita dan bicara yang aneh-aneh, siswa akan protes "apa iya Pak!", "mana buktinya!"

Lumrah kiranya, toh siswa itu barangkali belum mengalami. Kadang, lihat saja belum apalagi mau mengalami. Apalagi jika ini siswa SD, agaknya pikiran mereka tidak bisa terus dibawa ke ranah abstrak. Mereka pahamnya konkret. Jika itu benda, maka benda itu harus yang ada, yang terlihat, yang bisa dipegang, serta jelas.

Itu baru mengajarkan siswa SD tentang benda. Lalu bagaimana tentang karakter? Tidak terbayangkan berapa kata sanggahan yang akan keluar dari mulut siswa jika guru terus hanya bercerita tentang karakter, pengertian, latar belakang, tujuan, manfaat, kegunaan, serta akibat dari penyimpangan karakter.

Siswa hanya mendengarkan, belum mengalami. Siswa mungkin bisa dengan cepat menghafal dan mencatat penjelasan guru, apalagi siswa SD. Namun, soal mengalami jawabannya masih entah.

Belajar Hari Ini adalah Mengalami

Angin segar hari ini dihembuskan oleh program merdeka belajar adalah siswa mengalami. Sebenarnya ini bukanlah nada baru, melainkan nada terusan pada tingkatan sekolah yang perannya krusial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun