Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pidato Nadiem untuk Hari Guru, 5 Perubahan Kecil Itu Sangatlah Berarti, Pak!

23 November 2019   13:18 Diperbarui: 26 November 2019   07:18 8228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendikbud Nadiem Makarim saat berbicara dalam acara Google for Indonesia di Jakarta, Rabu (20/11/2019).(KOMPAS.com/ WAHYUNANDA KUSUMA PERTIWI)

Hari guru baru menjelang, tapi pak Nadiem Makarim sudah siap dengan teks teks pidato singkat dan sederhananya. Disebut sederhana karena isinya tidak melulu tentang digitalisasi yang kita keluhkan selama ini. Tidak juga tentang aplikasi-aplikasi pendidikan kekinian yang selama ini dikaitkan dengan gojek.

Teks pidato yang bakal dibacakan pada upacara bendera peringatan Hari Guru Nasional 25 November 2019 nanti berisikan 5 saran perubahan yang bisa dilakukan guru dikelas.

Namun sebelum itu, saya dan rekan-rekan guru sangat mengapresiasi pernyataan Nadiem tentang keruwetan administrasi guru. Beliau menulis:

"Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas."

Secara pribadi, saya lega dan sekaligus menerka mungkin saja Pak Nadiem pernah terbaca artikel berjudul "Jangan Bebankan Guru SD dengan Administrasi Mengajar yang Ruwet" yang sudah saya posting di Kompasiana pada awal November 2019. Hehe

Tampaknya, Nadiem menginginkan guru supaya lebih dekat dengan siswa, lebih perhatian dengan siswa, dan lebih peduli dengan siswa. Berikut adalah 5 pesan Nadiem tentang perubahan kecil guru di kelas yang sejatinya sangatlah berarti bagi pendidikan Indonesia.

1. Ajaklah Kelas Berdiskusi, Bukan Hanya Mendengar
Kebiasaan-kebiasaan pembelajaran konvensional selalu menempatkan siswa diposisi mendengar. Lebih dari itu, saat guru-guru sedang sibuk dengan administrasi mengajar, siswa diberikan tugas mencatat dan soal-soal latihan. Siswa diharapkan dapat menyelesaikannya secara mandiri.

Akibatnya, siswa sering kali hafal namun tidak paham, sering dapat nilai tinggi namun tidak bisa menuntaskan masalah, dan sering pula sulit untuk mengambil makna dan pesan tersirat dari fenomena-fenomena kekinian.

Maka dari itu, mengajak kelas untuk berdiskusi adalah salah satu jalan mulus yang bisa ditempuh guru untuk meningkatkan kemampuan siswa. Tema-tema diskusi disesuaikan menurut mata pelajaran dan dikaitkan dengan isu dan fakta-fakta terkini di sekitar siswa.

Dari sana, siswa dapat memilah karakter yang layak tiru dan tidak, dapat memecahkan masalah, lebih kritis, serta bisa memberikan solusi-solusi nyata.

2. Berikan Kesempatan Kepada Murid untuk Mengajar di Kelas
Semua siswa bisa, semua siswa cerdas, namun mereka hanya kurang mendapat kesempatan. Bahkan, ada siswa-siswa tertentu yang memiliki gaya bicara dan diksi-diksi yang bagus namun luput dari pandangan guru.
Karena beragamnya isi kelas, tidak semua siswa dapat mengerti dan paham tentang materi yang disampaikan guru. beberapa siswa malah mudah mengerti jika dijelaskan oleh teman sebayanya. Mungkin karena kata-kata teman sebaya lebih sederhana dan mudah dicerna daripada bahasa guru.

Di sinilah semestinya guru membuka peluang "istirahat" bicara. Tidak akan efektif pembelajaran jika dalam waktu 1 jam siswa hanya mendengar guru ngoceh. Siswa suntuk, guru capek, dan ilmu tidak masuk otak. Huhh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun