Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bukan Bos Bukan Petugas, PNS Itu Pelayan Publik!

13 November 2019   16:54 Diperbarui: 14 November 2019   06:41 4405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi PNS. (Sumber: jawapos.com)

Tepat pada tanggal cantik 11/11/2019, pemerintah resmi membuka pendaftaran seleksi CPNS tahun 2019. Entah ini kebetulan tanggalnya cantik, atau memang sengaja membetulkannya agar terlihat cantik, kita tidak tahu pasti. Yang jelas, ini adalah mentari pagi bagi para calon pendaftar yang berjuang di kala fajar.

Seperti yang kita ketahui bersama, pada seleksi tahun ini, pemerintah telah mengalokasikan 197.111 formasi. Rinciannya, 37.854 formasi pada 68 kementerian/lembaga dan 159.257 formasi pada 462 pemerintah daerah.

Belum bisa ditebak berapa juta calon pelamar yang akan mendaftar di tahun ini. Hipnotis PNS begitu menggoda banyak orang yang ingin memperbaiki kesejahteraan hidupnya. Terlebih lagi di tahun ini passing grade SKD sudah diturunkan.

Ketentuan ini diatur dalam SKD CPNS 2019 diatur dalam Pasal 3 Permenpan-RB Nomor 24 Tahun 2019 yang menjelaskan bahwa passing grade untuk TKP yakni 126, sedangkan untuk TIU yakni 80, dan nilai 65 untuk TWK. Berbeda dengan passing grade tahun 2018 yang menetapkan 143 untuk nilai TKP, 80 untuk TIU, dan 75 untuk TWK.

Berdasarkan penurunan passing grade ini, rasanya akan banyak calon perlamar yang mau mendaftar. Terlepas dari banyaknya isu bahwa soal tes tahun ini akan super sulit, tetap saja profesi PNS menjadi favorit, bahkan ada yang menjadikannya cita-cita.

Namun, semua berangkat dari sudut pandang yang berbeda. Ada yang menjadikan PNS atau ASN sebagai pucuk harapan orang tua mereka. Ada yang menganggap PNS sebagai kumpulan bos-bos besar. Ada pula yang menjadikan PNS sebagai petugas dalam bidang-bidang tertentu.

Dari sini, timbullah pemahaman-pemahaman yang menyimpang seperti PNS itu kaya, PNS itu hidup mewah dan berkecukupan, hingga PNS itu kerjanya tidak sulit. Kalau dasarnya sudah seperti ini, maka wajar saja banyak PNS yang sok otoriter ketika sudah bekerja, angin-anginan dalam menjalankan tugas, hingga kerja seadanya.

Padahal mereka tidak tahu bahwa dengan adanya NIP (Nomor Induk Pegawai), mereka telah diperhatikan oleh pemerintah, baik sepak terjang, kontribusi, hingga penguatan nilai-nilai di instansi masing-masing.

Karena diperhatikan oleh pemerintah, maka bisa saja di suatu hari pemerintah cabut NIP itu. Alasannya jelas:

"Untuk apa bayar PNS kalau kerjanya angin-anginan!"
"Untuk apa bayar PNS kalau siswanya dibiarkan terbengkalai, pasiennya dibiarkan menanti lama dan tambah sakit, atau para teknisi yang malah meribetkan birokrasi!"

Kalau mau jadi bos, maka bisa merintis usaha atau membuat lapangan kerja sendiri. Kalaupun mau sekadar jadi petugas, maka bisa cari pekerjaan lain yang tidak repot. Itupun kalau ada. Haha.

PNS itu Pelayan Publik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun