Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Polusi dan Derita Pejalan Kaki

4 Agustus 2019   13:06 Diperbarui: 5 Agustus 2019   15:10 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi polusi udara| Sumber: DragonImages

Jangan Meletakkan Material Bangunan di Pinggiran jalan
Material bangunan seperti gundungan pasir dan timbunan tanah adalah penyebab utama polusi udara di jalan raya. Terlebih lagi jika musim panas dan angin kencang, maka debu dan pasir mulai beterbangan dan akan meresahkan pejalan kaki serta pengendara motor. Bagi pejalan kaki mungkin sesekali mereka bisa memaklumi, tapi berbahaya bagi pengendara motor karena mereka bisa kelilipan dan rawan akan kecelakaan.

Beberapa rumah warga yang letaknya persis dipinggir jalan, biasanya meletakkan material bangunan di pinggiran jalan. Entah karena tidak ada tempat lain atau malah di pinggir jalanlah yang lebih strategis. Sebaiknya, memang material bangunan yang akan menjadi debu sebaiknya jangan ditaruh di pinggiran jalan.

Jikapun mau ditaruh di pinggiran jalan, seharusnya ditutup dengan plastik atau terpal agar tidak beterbangan dan jika hujan tidak hanyut ke badan jalan. Tentunya, saat pembangunan/perbaikan jalan juga seperti itu. Para kontraktor juga perlu mempertimbangkan hak pejalan kaki.

Pinggiran jalan: Mau disemen atau ditanami bunga?
Untuk menghindari polusi debu dipinggiran jalan ada dua pilihan, mau disemen total atau ditanami bunga serta rumput hias?

Mirisnya, beberapa ruas pinggiran jalan dikerjakan "setengah-setengah" oleh kontraktor jalan. Ada bagian yang di aspal, ada pula yang tidak. Bagian yang tidak diaspal, biasanya di semen sendiri oleh warga. Uniknya, yang disemen hanyalah alternatif jalan untuk rumah mereka saja. Jadi kesannya mau disemen silahkan, tidak di semen juga tak masalah.

Nyatanya, pinggiran jalan yang tidak disemenlah yang menjadi polemik bagi pejalan kaki. Seiring berjalannya waktu, tanah dipinggiran jalan akan menjadi gundukan debu dan tidak jarang menjadi "debu puting beliung" kecil saat angin kencang. Maka dari itu lebih baik di semen saja. Semen akan lebih memudahkan air jalan mengalir ke siring tatkala hujan.

Alternatif lain jika tidak mampu disemen maka lebih baik ditanam bunga hias atau membiarkan rumput liar di jalan tetap tumbuh, namun dirapikan saja. Dengan menanam bunga-bunga hias, keadaan jalan akan lebih sejuk dan menenangkan pandangan kita, akan lebih baik jika bunga hias ini dipadukan dengan rerumputan hias seperti rumput jakarta atau rumput jepang yang cepat menyerap air maupun menahan debu.

Sejatinya, opsi berjalan kaki bukanlah suatu hal yang "rendahan" melainkan opsi terbaik untuk menunjang kesehatan serta kedamaian. Dengan berjalan kaki, tingkat kecelakaan akan berkurang dan tingkat silaturahmi sesama bangsa akan terus terjaga. Maka dari itu, tetap hormati dan hargai hak para pejalan kaki.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun