Mohon tunggu...
Ozzi Traveler
Ozzi Traveler Mohon Tunggu... Jurnalis - manusia biasa suka jalan-jalan

Jurnalis, Penulis, Traveler

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Indonesia Dibayang-bayangi Resesi Ekonomi

4 Agustus 2020   07:08 Diperbarui: 4 Agustus 2020   07:20 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: detikcom

Resesi ekonomi masih jadi isu utama yang menarik untuk diperbincangkan publik beberapa hari belakangan ini. Ya, hampir di tiap sudut kolom media massa menyajikan beberapa tanggapan pengamat dan ahli ekonomi terkait Indonesia akan terkena resesi karena dampak dari pandemic Covid-19.  

Penyebabnya tak lain dari terbatasnya mobilitas dan kegiatan ekonomi pencegahan penularan virus corona.

Sebelum Indonesia, negara maju seperti Amerika, Korea Selatan dan Singapura lebih dulu merasakan penurunan kegiatan ekonomi dalam tiga bulan terakhir. Bahkan, di Singapura terlebih dulu mengonfirmasi terjadi resesi ekonomi akibat virus corona pada 17 Juli 2020 lalu.  

Bila demikian, bisa dipastikan Indonesia akan mengalami resesi yang lebih buruk dibanding negara lain tersebut.

Apa sebab? Sebagai negara yang baru berkembang, Indonesia memiliki kelemahan lain dalam mengatasi pandemic covid-19. Yaitu terkait ketegasan dan konsistensi dalam mengambil putusan atas kebijakan yang dibuat untuk memutus penyebaran virus asal Cina tersebut.

Contoh terdekat soal transisi gaya kehidupan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar ke masa new normal. Kebijakan yang didengungkan Presiden Joko Widodo belum lama ini timbulkan masalah baru.


Pasalnya, di saat jumlah terpapar virus corona meningkat tajam kebijakan ini diubah menjadi gaya kebiasaan yang dianggap sudah kembali ke kehidupan normal atau back to normal. Bukannya berkurang, malahan yang terpapar semakin banyak. Korban berjatuhan tiap harinya.

Data dari covid counter Kemenkes menyebutkan sebanyak 1.679 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan pasien baru itu menyebabkan secara akumulasi kini ada 113.134 kasus Covid-19 sejak pasien pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Dan ini merupakan salah satu hal terkonyol yang bisa membawa tanah air menuju keterpurukan lebih 'tragis; dari krisis kesehatan serta krisis ekonomi dari negara maju yang lebih dulu mengalami resesi ekonomi.  

Di Singapura saja,  pada kuartal II 2020, produk domestik bruto (PDB) Singapura mengalami kontraksi sebesar 12,6 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Singapura mengalami resesi yang dipicu oleh kebijakan circuit breaker untuk mencegah penularan wabah virus corona (Covid-19). Kebijakan ini menyebabkan permintaan di dalam negeri melemah di tengah perekonomian global yang juga loyo.

 Lalu bagaimana dengan Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun