Banyak media yang menyebarkan berita terorisme di akun mereka apalagi tanpa efek blur. Demi viewers dan rating mereka tidak memikirkan dampak selanjutnya terhadap masyarakat, Negara dan lain-lain. Namun banyak juga masyarakat yang suka melihat dan membaca berita terorisme tersebut sampai-sampai ada juga yang ikut-ikutan menyebarkannya ke dunia maya.Â
Di sini seharusnya menjadi perhatian para media dan masyarakat untuk berpikir dua kali sebelum share berita tentang terorisme. Apalagi berita yang di lengkapi dengan foto atau video pelaku atau korban dalam kondisi mengenaskan. Itu sangat tidak pantas untuk kalian share karna sekarang ini di dunia maya khususnya berita akan cepat naik dan dibaca ribuan orang dalam hitungan menit.
Saya akan beritahu alasan kenapa kita harus stop share berita tentang terorisme.
Anda Membantu Teroris
Sebenarnya, ketika banyak orang yang share tentang berita aksi terorisme. Maka dapat di katakan bahwa teroris telah menang dalam aksinya. Kenapa begitu? Tujuan teroris itu bukan sekedar hanya untuk membunuh dan menyakiti orang lain saja. Mereka melakukan hal tersebut untuk mendapatkan perhatian dan menyebarkan rasa takut. Ketika kalian share berita terorisme baik itu tulisan,foto atau video secara tidak langsung kalian membantu teroris itu mendapatkan keberhasilannya
Dendam
Jika kalian share berita teroris melalui tulisan,foto atau video namun tidak memberi efek blur pada foto atau video si pelaku dalam kondisi mengenaskan dan menjelaskan secara rinci profil si pelaku, coba kalian pikirkan keluarga pelaku melihat berita yang anda share? Besar kemungkinan rasa dendam itu ada. Ketika pihak keluarga pelaku teroris itu dendam, besar kemungkinan akan melanjutkan aksi terorisme lagi.
(Baca juga : Apa Sebenarnya Makna Pancasila)
Keluarga Korban
Sama seperti yang di atas, coba kalian pikirkan betapa sedihnya anggota keluarga korban yang melihat anak atau ayah atau ibunya di pertontonkan di dunia maya dalam kondisi yang mengenaskan. Bagaimana cara kalian mengobati luka mereka ketika kamu sudah share berita tersebut dan berita tersebut sudah terlanjur di baca dan di lihat orang banyak? Jangan sampai ya, karna itu tidak etis.
Takut dan Trauma