Mengapa kau membakar rindu
pada matahari pada rembulan
saat aku menjadi dedaun kering
nyatanya kau sulut kenangan yang hendak terkubur
menggentarkan kembali kalimat matiÂ
dari banyak bayang yang kutinggalkan
lezat nian rasaku tergaliÂ
di sini diberanda hati
Â
Kau menjadi senja yang tak pernah lelah
kau menjadi padi tanpa patah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!