Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja yang Kupunya

22 Oktober 2019   18:56 Diperbarui: 22 Oktober 2019   19:02 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja yang kupunya masih tetap sama. Menjelma menjadi tempat kita rebah

Melepas lelah sepanjang siang memusing waktu dari kisah ke kisah

Mengapa kau hanya tetap menyepi, merenungi silam dalam kegelapan

Biarkan saja kemarin menjadi air mata, membasahi bumi tempat berpijakmu di sana

Barangkali itu hanya sapaan sayang. Agar esok  harimu menjadi benderang

Mari kuberi sebuah jawaban. Lihatlah senja yang kupunya telah menyala 

Kau enyahkanlah sunyimu yang telah menjadi batu-batu

Senandungkankan saja rindu dalam hening, jangan biarkan asamu redup tertiup angin

Telah ku tampung seluruh kata-kata setia. Seperti layung di waktu senja 

Cimahi, 22 Oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun