Senja yang kupunya masih tetap sama. Menjelma menjadi tempat kita rebah
Melepas lelah sepanjang siang memusing waktu dari kisah ke kisah
Mengapa kau hanya tetap menyepi, merenungi silam dalam kegelapan
Biarkan saja kemarin menjadi air mata, membasahi bumi tempat berpijakmu di sana
Barangkali itu hanya sapaan sayang. Agar esok harimu menjadi benderang
Mari kuberi sebuah jawaban. Lihatlah senja yang kupunya telah menyalaÂ
Kau enyahkanlah sunyimu yang telah menjadi batu-batu
Senandungkankan saja rindu dalam hening, jangan biarkan asamu redup tertiup angin
Telah ku tampung seluruh kata-kata setia. Seperti layung di waktu senjaÂ
Cimahi, 22 Oktober 2019