Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | O

12 Maret 2019   19:58 Diperbarui: 12 Maret 2019   21:01 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

O, sesuatu yang menjadi rindu, kini telah menjadi batu batu di dadaku. Lewati hari seperti lautan tak perbah mengering. 

O, di mana seseorang telah menjadi mataharinya. Di matanya menjadi warna jingga, semua menenuhi tubuhmu dalam ribuan puisi. 

O, kita sendiri memusing, memutar hingga fajar datang berkejaran.  Dalam malam dalam cahaya keabadian

O, tak pernah jemu meski kerikil,  meski karang dan debu debu. Semuanya tetap menderu semayam dalam dadaku

O, kelak malam akan tetap menjadi rindu, tersungkur tertidur menggenggam syukur kata dan doa berhambur. 

Cimahi, 12 Market 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun