Saat detaknya berlari
Kitari waktu lintasi hari
Puisipun turut berdetak
Kata sesak tersedak-sedak
Nyatanya kaulah yang mengerti
Mengapa kabut turut luruh kebumi
Tepi Angin membawa hujan tercurah
Basah dan redamkan segala amarah
Sepasang mata menuntunku membaca
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!