Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukan Puisi

15 Desember 2018   05:00 Diperbarui: 15 Desember 2018   13:50 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entah apa namanya

Aku mencoret saja, sesukanya


Aku kehilangan pena, kehilang kata

Jadi, kulukis saja 

Semua persaanku di sela awan pagi

Di redupnya matahari

Di rumput basah

Di laut senja

Dan sisa tetesan hujan semalam

Kataku menghilang

Kataku lenyap

Terselip di rumpun ilalang

Pada buliran padi

Terbawa angin di ujung cemara

Mengeluh? 

Ah,  tak berfaedah

Marah ? Membuatku lekas tua

Aku urun membuat puisi

Sedang catatanku benyak sekali

Kalimat mana 

Kalimat apa

tentangmu? 

Apa yang ingin kutuliskan

Semua mebisu

Semua diam, ya sudah diam hening


Ini seperti omelan bukan puisi

aku harus lari, atau mengaji

Selamat pagi!   



Cimahi, 15 Desember 2018





HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun