Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bintang

10 Desember 2018   05:09 Diperbarui: 10 Desember 2018   05:19 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gugusanya sedang ingin mengiasi malam yang lain, di langit ini tidak kentara. Langitnya sepi hanya aku yang sedang menyalakan api  di  sini,  di hatiku. 

Oh,  rupanya  hutan - hutan terpercik. Jatuhan.  Terbakar oleh kemarahan. Membludak menampung sesak,  di kepalanya  banyak  onak.   

Mari menanam bintang.  Yang berkelip meski tak nampak, perut langit penuh rahasia. Untuk semua kejadian. Sedang bintang menyaksikan gerak- gerik. Kelak akan di perlihatkan 

Bintang-bintang menyala di pekatnya malam.  Kita saja yang tidak tahu. sering banyak luang yang di isi dengan keluh. 

Doa- doa bertaburan.  Memenuhi harapan kebaikan bagai sejarah yang tercatat di kaki anak-anak masa depan. 

Cimahi,  9 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun