Aku musim kering, bila kau tak ada. Namun aku menjadi semi saat kau menjadi embun
Aku pagi yang luka bila kau memenuhi langit dengan kabut dan mendung. Tetaplah bersinar memenuhi mataku.
Aku hanya belukar kering selamanya, bila kau tak menjadi hujan dalam dadaku. Maka turunlah. Jangan membuat tanah tanah retak dalam hatiku
Aku kunang-kunang  padam bila kau tak Menjadi petak penuh padi waktu malam. Maka baik-baiklah jangan didurja muram
Aku hanyalah ranting  patah. Di hadapan senja. di renung sepanjang waktu. Takut melangkah. Bila tak selembut warnamu.
Cimahi, 9 September 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!