Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Segelas Kapucino

7 September 2018   19:22 Diperbarui: 7 September 2018   20:05 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sedang berbincang tentang kenyataan yang harus kulakukan, di sebuah kafe dengan menu alam, segelas kapucino pahit sepertinya berubah rasa , sebab pahitnya telah ku aduk dengan semua kalimat manis yang baru saja kubaca.

Pahit dari kopi luruhkan aromanya , saat senja menyerpih warnanya melintasi belahan langit dingin di atas kepalaku. Menghilangkan pusaran hiruk

Segelas kapucino menepiskan lamunan. Kudapatkan asapnya terbang meninggalkan kegundahan. Tak terasa telah habis hingga ke dasarnya menenggelamkan waktu  di sela rindu yang pernah terlantar.

Cimahi, 7 September 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun