Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lagi Jarak dan Waktu

24 Juli 2018   03:08 Diperbarui: 24 Juli 2018   03:56 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semua telah ada dalam setiap halaman, Catatan saat malam menarik selimut kita.

Kemudian cahaya perpindah di dalam lamanya sujud yang sedang di hamparkan

Sebab waktu bukan sepanjang  apa di gunakan, namun sebanyak apa kebaikan dan kemanfaatannya

Bukan langit yang  berlari dari kesepian, namun sepi adalah waktu pertemuan. Ketika siang memadamkan ikatan

Sekarang kita tidak sedang membuat hari menjadi lusuh, membeku dan membiru. Kita hanya sedang mengukur jarak yang tak boleh menjauh

Tak mungkin luput dari pandangan yang tajam, semua do'a yang begitu dalam melamakan permohonan

Dalam sujud, dalam sujud

Tak akan waktu membuat manusia rapuh, lalu mati sepanjang hidup adalah jarak dan waktu yang terus mendekat pada batas usia yang di sediakan

Bila saatnya menuju pulang kekekalan, lorong lorong nafas kita di pertanyakan. Sampaikan dengan warna yang seputih kapas

Tanpa jelaga menetes. Di jarak dan waktu yang menghampiri malam penuh keberkahan.

Cimahi, 24 Juli 2018 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun