Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sejak Saat Itu

13 Januari 2018   10:33 Diperbarui: 13 Januari 2018   11:01 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tumbuh bersama rindu yang meninggi, di sudut mataku. Apakah ini serupa dengan pejalanan ombak

Ada yang menjulang kemudian menghempas di sepanjang pantai digugus sepi, meski beriak lalu menjadi buih 

Ada senja yang beku di tepi keramaian hari. Lalu kau bagai matahari yang paling indah di timur pagi

Sejak saat itu waktu berlarian dalam ingatan ketika fajar datang lengang menghilang, ufukpun cemerlang

Menjelmalah bagai do'a do'a pagi dan petang

Cimahi, 13 Januari 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun