Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Penantang Utama Mewujudkan Tana Toraja Masero

21 Juni 2025   20:02 Diperbarui: 22 Juni 2025   23:35 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas membersihkan sampah di spot wisata KM 5 Mengkendek. (Sumber: Yones Pongsitammu)

Tana Toraja Masero adalah slogan Pemerintah Kabupaten Tana Toraja untuk 5 tahun ke depan. "Masero" sendiri dalam bahasa Toraja berarti bersih. Program ini memiliki makna yang luas, tidak hanya kebersihan fisik lingkungan, tetapi juga kebersihan dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta mencakup aspek kemandirian, keamanan, kesehatan, kesejahteraan, ekologis, religius, dan optimis (MASERO sebagai akronim dari Maju Mandiri, Aman, Sehat Sejahtera, Ekologis, Religius, dan Optimis).

Mewujudkan Tana Toraja Masero tentu menghadapi sejumlah tantangan utama. Tantangannya pun terbilang kompleks dan melibatkan berbagai aspek.

Salah satu penantang terbesar adalah kurangnya kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kebiasaan membuang sampah sembarangan, kurangnya pemilahan sampah di tingkat rumah tangga, dan anggapan bahwa kebersihan adalah tanggung jawab pemerintah semata, menjadi hambatan utama. Edukasi yang berkelanjutan dan perubahan pola pikir sangat dibutuhkan.

Kurangnya kesadaran ini merupakan akar masalah yang paling mendasar. Kebiasaan lama masyarakat dalam membuang sampah sembarangan, bahkan di sungai dan parit, masih sangat sulit diubah. Meskipun sudah ada upaya pembersihan, tumpukan sampah seringkali kembali muncul di lokasi yang sama. Diperlukan waktu dan upaya konsisten untuk mengubah kebiasaan yang sudah mendarah daging ini.

Infrastruktur pengelolaan sampah di Tana Toraja masih jauh dari ideal. Ketersediaan tempat sampah yang kurang memadai di ruang publik, armada pengangkut sampah yang terbatas, serta Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang mungkin belum memenuhi standar, mempersulit proses pengumpulan dan pembuangan sampah secara efektif.

Volume sampah yang terus bertambah, seperti penumpukan di TPA yang mencapai 10 ton per hari, menunjukkan bahwa sistem pengelolaan sampah belum sepenuhnya efektif. Meskipun ada rencana untuk membenahi TPA dan membuat bank sampah di 19 kecamatan, implementasi dan keberlanjutannya menjadi kunci.

Meskipun Tana Toraja memiliki potensi pariwisata yang besar, tantangan dalam pengelolaannya mencakup kurangnya sumber daya manusia yang terampil dalam pengelolaan sumber daya alam serta infrastruktur yang belum memadai. Hal ini bisa menghambat upaya untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan nyaman bagi wisatawan dan masyarakat.

Fakta harian akan sampah dari wisatawan adalah di KM 5 Mengkendek. Spot dengan pemandangan persawahan, bukit karst dan tulisan "Selamat Datang di Kota Makale Toraya Mala'bi'" justru menjadi tidak elok dipandang mata karena sawah di sekitarnya penuh dengan tumpukan sampah.

Pemda Tana Toraja telang merencanakan untuk memiliki mesin pengolahan sampah dengan anggaran lebih dari 30 miliar rupiah. Direncanakan mesin tersebut sudah beroperasi mulai tahun 2026.

Sebagai daerah yang sangat mengandalkan pariwisata, lonjakan jumlah wisatawan seringkali berbanding lurus dengan peningkatan volume sampah. Pengelolaan sampah dari sektor pariwisata, termasuk hotel, restoran, dan objek wisata, memerlukan pendekatan khusus. Selain itu, beberapa tradisi atau upacara adat yang melibatkan penggunaan material tertentu juga dapat berkontribusi pada penumpukan sampah jika tidak dikelola dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun