Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ekspektasi Pribadi tentang Rumah Subsidi Ideal

18 Juni 2025   20:47 Diperbarui: 18 Juni 2025   20:47 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah subsidi ideal. (Sumber: DIbuat dengan AI)

Memilih ukuran rumah subsidi yang ideal di Indonesia perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting, terutama bagi keluarga muda atau pasangan baru. Ukuran rumah subsidi umumnya dibatasi oleh regulasi pemerintah untuk menjaga keterjangkauan harga. Namun, ada beberapa tipe yang paling umum dan dianggap ideal untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Pertimbangan utama memiliki rumah subsidi idaman adalah anggaran dan cicilan. Memiliki gambaran yang jelas tentang anggaran dan cicilan akan membantu seseorang untuk merencanakan keuangan dengan lebih baik dan mencapai impian memiliki rumah sendiri. 

Anggaran dan cicilan rumah subsidi yang ideal di Indonesia sangat bergantung pada penghasilan bulanan. Pemerintah menetapkan beberapa batasan dan ketentuan agar program ini tepat sasaran untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 

Harga rumah subsidi bervariasi tergantung lokasi, namun pemerintah menetapkan batas harga jual. Untuk KPR rumah subsidi, sebagian besar menggunakan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan keuntungan:

  • Suku bunga tetap 5% per tahun sepanjang jangka waktu kredit.
  • Jangka waktu panjang hingga 20 tahun.
  • Uang muka (DP) ringan, mulai dari 1% dari harga rumah.
  • Ada kemungkinan mendapatkan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) dari pemerintah (sekitar Rp4 juta untuk rumah tapak).

Secara pribadi, rumah subsidi yang nyaman tentu harus ditunjang oleh sejumlah fasilitas. Misalnya, keamanan terjamin 24 jam. Dekat fasilitas umum, seperti sarana pendidikan, fasilitas kesehatan, pasar, dll. Akses jalan yang memadai dan tersedianya ruang terbuka hijau tentu menjadi kebutuhan lainnya,

Tipe-tipe Rumah Subsidi yang Umum dan Ideal

Ada yang menarik sekaligus menjadi kontroversi ketika pemerintah merencanakan untuk membnagun rumha subsidi dengan luas bangunan 18 m dan luas tanah 25 meter. Ukuran ini dinilai sangat kecil dan sesak. Untuk ukuran bujangan sah-sah saja. Tetapi, cukup merepotkan untuk ukuran keluarga. Memang tujuannya baik, yakni agar makin banyak orang yang bisa memiliki rumah sendiri, khususnya di perkotaan.

Di luar dari rencana pemerintah tersebut, secara umum, tipe rumah subsidi yang paling sering ditawarkan dan banyak diminati yaitu:

Tipe 21/60. Ini adalah ukuran yang paling kecil, sering disebut juga rumah tipe studio atau 1 kamar tidur. Angka 21 menunjukkan luas bangunan dalam meter persegi (m), sedangkan 60 menunjukkan luas tanah. Tipe ini cocok untuk individu atau pasangan tanpa anak. Meskipun kecil, dengan penataan yang baik, bisa tetap fungsional.

Tipe 27/60 atau 27/72. Tipe ini sedikit lebih luas dari Tipe 21, biasanya memiliki 1 kamar tidur atau 2 kamar tidur yang sangat kecil. Cocok untuk pasangan muda yang baru menikah dan belum memiliki anak, atau yang berencana memiliki satu anak dalam waktu dekat. Luas tanah 72 m memberikan sedikit ruang lebih untuk pengembangan di masa depan.

Tipe 36/60 atau 36/72. Ini adalah tipe yang paling sering dianggap ideal untuk keluarga kecil, yaitu dengan 1-2 anak. Tipe 36 umumnya sudah dilengkapi dengan 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan ruang tamu/dapur yang menyatu. Ukuran ini memberikan cukup ruang untuk aktivitas sehari-hari tanpa terasa terlalu sempit. Luas tanah 72 m juga memberikan opsi untuk penambahan bangunan di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun