Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenali Alasan Vasektomi Kurang Diminati Pria

30 April 2025   17:52 Diperbarui: 30 April 2025   17:52 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi vasektomi. (Sumber: colematt/iStock/Getty Image)

Program Keluarga Berencana (KB) telah populer di era Orde Baru di masa pemerintahan Presiden Soeharto. KB populer pula diketahui banyak menyasar kaum wanita. Tetapi, ternyata KB bukan hanya milik kaum wanita saja. Pria juga bisa menjalani program KB melalui vasektomi. 

Istilah vasektomi pertama kali saya ketahui melalui sebuah buku bacaan cerita untuk anak SD yang mana ceritanya berlangsung di tahun 1980-an dengan latar belakang cerita kisah transmigran asal Pulau Jawa ke Pulau Sumatera yang memiliki banyak anak dan diminta rekannya untuk melakukan vasektomi. Pada cerita tersebut, sang pria menolah vasektomi dengan alasan cemas akan adanya efek samping pada kesehatannya. Singkatnya, vasektomi sudah lama diperkenalkan di Indonesia. 

Di daerah saya, Tana Toraja, saya belum pernah mendengar ada pria yang ikut program KB vasektomi. Umumnya, para wanitalah yang ikut KB. Tidak terkenalnya vasektomi secara tradisional terkait dengan kehidupan sosial budaya Toraja. Banyak anak, banyak rejeki.

Vasektomi dikenal sebagai metode kontrasepsi pria memang kurang diminati oleh berbagai alasan yang kompleks, meliputi faktor sosial budaya, psikologis, dan kurangnya informasi yang tepat. Barangkali, beberapa alasan utama di bawah ini bisa melandasi mengapa vasektomi tidak populer di kalangan pria Toraja.

Ketakutan dan Mitos yang Keliru

Banyak pria khawatir vasektomi akan menyebabkan disfungsi ereksi atau mengurangi kenikmatan seksual. Padahal, secara medis, vasektomi tidak memiliki efek negatif terhadap kemampuan seksual pria. Alasan inilah yang menjadi alasan paling tradisional menghindari vasektomi.

Ada kecemasan dan ketakutan pada persepsi yang salah bahwa vasektomi sama dengan kebiri sangat kuat. Padahal, vasektomi hanya memotong atau mengikat saluran sperma (vas deferens) sehingga tidak ada sperma dalam air mani, namun tidak memengaruhi produksi hormon testosteron, gairah seksual, ereksi, maupun ejakulasi. Kebiri adalah pengangkatan testis yang menghilangkan produksi sperma dan hormon. 

Meskipun merupakan prosedur kecil yang relatif aman dan cepat, rasa takut terhadap tindakan operasi tetap menjadi penghalang bagi sebagian pria.

Kurangnya Pengetahuan dan Informasi

Dibandingkan dengan sudah awamnya kontrasepsi wanita, informasi mengenai vasektomi kurang disosialisasikan. Banyak pria tidak mengetahui apa itu vasektomi, bagaimana prosedurnya, manfaat, maupun risikonya.

Di sisi lain, masih melekat anggapan di masyarakat bahwa urusan kontrasepsi adalah tanggung jawab wanita. Hal ini membuat pria kurang tertarik untuk mencari informasi atau mempertimbangkan vasektomi.

Ketidakpopuleran vasektomi di daerah membuat sebagian pria tidak mengetahui di mana mereka bisa mendapatkan layanan vasektomi.

Faktor Sosial dan Budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun