Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berpuasa Dari Kebiasaan Belanja Yang Buruk

15 Maret 2025   22:05 Diperbarui: 15 Maret 2025   22:05 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belanja hemat. (Sumber: Pexels)

Meningkatkan kekuatan spiritualitas dan mental selama bulan Ramadan tidak hanya terkait dengan kondisi jasmani dan rohani. Melalui ibadah puasa, seseorang bisa merefleksikan perubahan spiritualnya melalui praktik baik pada perilaku. Salah satunya adalah perubahan pada perilaku pengelolaan keuangan.

Perencanaan keuangan yang matang dapat membuat seseorang mampu mengendalikan niat dan nafsu belanjanya. Seperti dipahami bahwa, Ramadan dan Lebaran tak melulu tentang belanja besar-besaran atau harus memiliki sesuatu yang baru. Belanja hemat, terukur dan tepat guna tentunya bisa menjadi refleksi yang baik di masa bulan Ramadan.

Kesehatan tubuh dan mental memang penting. Tetapi di sisi lain, kesehatan finansial atau keuangan memiliki korelasi yang kuat dengan kesehatan mental. 

Nah, bagaimana menghemat anggaran belanja selama bulan Ramadan agar kesehatan finansial bisa terjaga? Berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan.

Merencanakan Anggaran

Bulan Ramadan tentunya memerlukan anggaran biaya tersendiri. Hal ini secara khusus terkait dengan belanja pemenuhan kebutuhan pokok untuk sahur dan berbuka. Maka tidak ada salahnya untuk menyusun anggaran khusus Ramadan. Dana belanja bisa dialokasikan untuk membiayai kebutuhan pokok sehari-hari. Selain itu, sisihkan pula untuk dana zakar, sedekah dan acara sosial; misalnya acara bukber (buka bersama). 

Buatlah daftar belanja harian atau mingguan. Catat detail kebutuhan dapur terlebih dahulu. Perencanaan yang matang seperti belanja bahan makanan untuk sahur dan berbuka puasa sangat penting. Hal ini untuk menghindari pembelian bahan makanan berlebihan. 

Metode pengalokasiannya bisa menggunakan sistim 50-30-20. Artinya dana dialokasikan 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk pemenuhan kelanja khusus seperti pakaian, sepatu, kosmetik, dll; dan 20% untuk tabungan dan sedekah. 

Ketika berbelanja, upayakan fokus pada pemenuhan dasar. Sebaiknya hindari pembelian berlebihan yang tak dibutuhkan. Jangan belanja barang hanya karena diskon, promosi atau prestise untuk keinginan sesaat.

Jika Anda berencana untuk mudik atau pulang kampung, maka rencanakan pengalokasian dana mudik sejak awal.  Sisihkan juga uat belanja kue lebaran, THR dan buah tangan untuk sanak famili.

Menerapkan Belanja Hemat

Setelah memiliki perencanaan anggaran belanja yang matang, maka sudah pasti mengarah pada penerapan belanja yang lebih hemat. Selama bulan Ramadan biasanya tersedia berbagai penyedia layanan belanja diskon besar-besaran. Tetapi sebaiknya jangan tergoda, apalagi sampai berbelanja dengan sistem borongan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun