Solusi Rumahan Menangani Penyakit Mata

Perubahan dan kondisi cuaca tak menentu saat ini. Kadang hujan lebat berhari-hari dan tiba-tiba panas dengan terik mataharinya. Tak menentunya cuaca turut mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Semua umur terdampak dari perubahan cuaca yang tak menentu tersebut.

Penyakit flu dan demam kini banyak dialami masyarakat. Tak terkecuali penyakit mata. Sebulan yang lalu, bahkan ada satu kelas di sekolah tempat saya mengajar, SMAN 5 Tana Toraja yang lebih dari 50% siswa mengalami penyakit mata. Mata merah, berair, sedikit bengkak dengan kotoran mata putih kekuningan. 

Sementara itu, pengalaman di rumah, dalam sebulan terakhir penyakit mata telah dua kali menghampiri. Pertama, pada putri bungsu saya. Kedua matanya tak bisa terbuka. Kelopak mata penuh dengan kotoran putih kekuningan. Kondisi tersebut cukup menyiksanya.

Penyebab penyakit mata ini sendiri tidak dapat diketahui dengan pasti. Bisa saja karena bakteri, virus, jamur atau ada debu dan benda keras lainnya yang menusuk mata. 

Biasanya, penyakit mata ini dianggap sebagai penyakit musiman yang menular dari satu orang ke orang lain dalam kurun waktu yang tak terlalu lama. Ya, barangkali saja anak saya tertular oleh siswa di sekolah mengingat ia sering ikut saya ke sekolah. 

Pengetahuan istri yang adalah seorang tenaga medis segera diambil. Beberapa obat telah diberikan sesuai anjuran dokter anak. Tetapi kurang manjur. Sudah dua hari perubahan tidak signifikan. 

Lalu, suatu hari saya dan istri ke kampung dalam rangka melayat kedukaan. Di sela-sela percakapan dengan keluarga, ada yang menanyakan kedua anak kami. Saya jawab, tinggal di rumah karena sakit mata.

Kami pun disarankan mengoleskan bawang putih pada bagian bawah kelopak mata. Setiap satu jam sekali bisa diterapkan. Dijamin, kotoran dan rasa gatal yang mengganggu pada mata akan hilang.

Tiba di rumah, istri langsung menerapkannya. Saat anak tertidur pulas, pecahan bawang putih dioleskan di bagian bawah kelopak mata. Ternyata, memang efektif. Tengah malam kami mendapati bahwa kotoran di mata anak mulai berkurang. 

Baca Juga: Perjalanan Ke Hallim Park di Pulau Jeju, Korea Selatan