FIFA Resmi Batalkan Piala Dunia U-20 2023 Indonesia

Niat pemain muda Indonesia untuk tampil di Piala Dunia U20 pupus sudah. Hari ini, FIFA secara resmi mencoret Indonesia sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20 2023. 

"FIFA removes Indonesia as host of FIFA U-20 World Cup 2023."

Sedih! Ya, selaku penikmat bola bundar nasional ini membuat saya dan bahkan jutaan pasang mata di negeri ini sedih. Peluang pemain Indonesia untuk unjuk gigi di panggung sepakbola dunia yang sudah di depan mata harus dikubur dalam-dalam. Tiket otomatis untuk bermain di Piala Dunia rain seketika. Jangankan 10 tahun, 50 tahun ke depan peluang untuk bermain di Piala Dunia akan sulit terwujud.

Untung rugi pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 tahun 2023 jelas ada. Keuntungan bagi kelompok yang mengatasnamakan agama, politik dan konstitusi. Paham dan doktrin yang mereka sampaikan bertubi-tubi menolak timnas Israel U20 telah menang seiring pembatalan ini.

"Mungkin" stabilitas keamanan Juga ikut tenang. Karena jika Piala Dunia U20 tetap digelar dan timnas Israel U20 tetap hadir di Indonesia, "katanya" akan demonstrasi dari kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama. Padahaal Ada fakta menarik tentang warga Israel dan Palestina menurut temuan musisi kondang Maia Estianty. Warga Muslim, Kristen dan Yahudi hidup berdampingan dengan baik di Israel. Di Betlehem adada gereja dan mesjid yang berhadapan dan warga kedua negara hidup dengan damai. Loh, kok kita yang di Indonesia yang kebakaran jenggot jika mendengar nama Israel.

Kerugian pastinya ada. Mulai dari pedagang dan pengusaha merchandise dan pernak-pernik Piala Dunia U20 akan kehilangan penghasilan yang telah mereka siapkan sejak awal. Pedagang asongan di stadion juga ikut kehilangan mata pencaharian oleh karena pembatalan ini. 

Paling buruk adalah akan adanya sanksi dari  FIFA setelah pembatalan ini. Kemungkinan Indonesia dicoret dari keanggotaan FIFA terbuka lebar. Jika ini terjadi, maka pembinaan sepakbola di Indonesia juga ikut mati. Puluhan ribu pemain sepakbola di kompetisi Liga Indonesia yang hidupnya dari sepakbola akan kehilangan pekerjaan. Pembinaan dari usia muda tak memiliki tujuan lagi. Bukan tak mungkin, timnas Indonesia dilarang bertanding dengan negara anggota FIFA.

Hah, capek rasanya mengomentari sepakbola nasional kita. Terlalu banyak intriknya. Berdoa saja agar FIFA bisa meluluh hatinya agar sanksi untuk Indonesia tidak terlalu berat.