Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Seorang Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Penegasan dan Jaminan Presiden Jokowi Terkait Piala Dunia U-20

28 Maret 2023   19:44 Diperbarui: 29 Maret 2023   09:28 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo pada keterangan pers terkait Piala Dunia U-20. Sumber: Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden.

Presiden Joko Widodo secara resmi mendukung kelanjutan pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia pada bulan Mei mendatang. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi melalui konferensi pers yang ditayangkan live oleh sejumlah stasiun TV nasional.

Melalui konferensi pers beberapa saat yang lalu, Presiden Jokowi menegaskan dan menjamin bahwa:

Keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20 tidak ada kaitannya dengan konsistensi politik luar negeri Indonesia kepada Palestina. Dukungan Indonesia kepada Palestina selalu kokoh dan kuat. Prinsip negara Indonesia akan tetap konsisten dan teguh dalam memperjuangkan dan mendukung kemerdekaan bangsa Palestina.

Dalam urusan Piala Dunia U-20 ini, Indonesia sependapat dengan dubes Palestina untuk Indonesia, yakni, FIFA punya aturan yang harus diataati anggotanya dan tidak mencampuradukkan olahraga dan politik

Menurut presiden, saat ini pemerintah, PSSI dan FIFA masih mencari solusi penyelesaian terbaik.

Presiden Jokowi sependapat dengan pernyataan Duta Besar Palestina untuk Indonesia. Perhelatan olahraga dalam hal ini sepakbola tidak boleh dicampuradukkan dengan konstelasi politik. FIFA memiliki peraturannya sendiri yang wajib dipatuhi oleh seluruh anggotanya. Dengan demikian, kehadiran timnas Israel U-20 di Piala Dunia U-20 juga harus dipatuhi dan diterima oleh Indonesia selaku anggota FIFA dan sebagai tuan rumah. 

Saya menggarisbawahi bahwa apa yang disampaikan Presiden Jokowi adalah hal yang netral. Presiden telah menjembatani sebua solusi yang memuaskan hak suporter sepakbola nasional dan juga menjamin marwah konstitusi untuk mendukung kemerdekaan Palestina. FIFA dan sepakbola adalah federasi tersendiri yang memiliki aturan mainnya sendiri. Sementara politik memiliki tempatnya sendiri untuk berekpresi.

Terlepas pernyataan dari sejumlah elit politik tanah air seperti dua pentolan PDIP, I Wayan Koster dan Ganjar Pranowo yang terang-terangan menolak kehadiran timnas Israel U-20, penegasan dari Presiden Jokowi telah menganulir penolakan tersebut. Ketiga tokoh ini adalah kader PDIP yang tentunya menghadirkan suasana politik yang akan memanas menjelang Pemilu 2024. 

Selain itu masih ada penolakan resmi dari PKS dan yang terbaru adalah PAN. Akan tetapi, tujuan presiden tidak mempermasalahkan kehadiran timnas U-20 Israel di kontes Piala Dunia U-20 adalah sebuah kemajuan untuk persepakbolaan nasional. Jika mengarah ke kebutuhan politik 2024, partai-partai yang menolak tentu berharap suara dari kelompok pendukung kemerdekaan Palestina. 

Hanya saja partai dan elit politik masih berlindung dibawah alasan amanat konstitusi dan pembukaan UUD 1945. Ada untung rugi kebutuhan politik tahun 2024 dalam penolakan mereka. Tetapi harus diingat, kelompok suporter sepakbola tidak terkait dengan politik. Kehadiran Piala Dunia U-20 adalah kebanggaan tersendiri bagi supoter, termasuk saya. 

Jujur saja, sekiranya Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia, kemungkinan besar banyak suporter sepakbola tidak akan mendukung para elit dan partainya di kontestasi Pemilu 2024 mendatang. Piala Dunia sudah di depan mata eh malah bisa hilang gara-gara kebutuhan politik yang berkamuflase dibalik penolakan timnas Israel U-20. Tambahan pula, ini kesempatan emas timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia U-20 tanpa melalui jalur kualifikasi. Bisa dibayangkan jika harus menunggu kouta kualifikasi, mungkin jutaan suporter sepakbola di Indonesia masih harus menunggu 50 tahun lagi. Itupun jika pembinaan baik dan tidak ada campur tangan kebutuhan politik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun